Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pandemi Gempur Bisnis Restoran, Kekayaan Orang Terkaya Singapura Ini Anjlok Rp34 Triliun

        Pandemi Gempur Bisnis Restoran, Kekayaan Orang Terkaya Singapura Ini Anjlok Rp34 Triliun Kredit Foto: Twitter/Forbes
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jaringan restoran China Haidilao International milik orang terkaya di Singapura yang berkebangsaan China, Zhang Yong akhirnya menghasilkan keuntungan di paruh pertama tahun ini. Sayangnya, saham hotpot yang terkenal di banyak negara ini masih turun hampir 17% setelah mengungkapkan bahwa kinerjanya jauh dari harapan manajemen.

        Zhang Yong pun melihat kekayaan bersihnya anjlok USD2,4 miliar (Rp34,7 triliun) hanya dalam satu hari. Kekayaan bersihnya saat ini mencapai USD12,7 miliar  (Rp184 triliun), menurut Daftar Miliarder Real-Time Forbes. Kekayaan Zhang berasal dari saham mayoritasnya di Haidilao dan anak perusahaan pembuat bumbu Yihai International, yang turun hampir 12% pada hari Senin.

        Dilansir dari Forbes di Jakarta, Rabu (28/7/21) Haidilao mengatakan pihaknya memperkirakan akan mencatat laba bersih sekitar 80 juta hingga 100 juta yuan (Rp178 miliar hingga Rp222 miliar) pada semester pertama.

        Baca Juga: Janda dari Miliarder Ini Tiba-tiba Jual Rumah Mewah Rp550 M, Ada Apa?

        Kerugian bersih sekitar 965 juta yuan pada periode yang sama tahun sebelumnya, kata perusahaan. Jaringan hotpot mengatakan pihaknya membukukan lonjakan 104% dalam pendapatan semester pertama menjadi sekitar 20 miliar yuan.

        Perusahaan mengatakan hasilnya gagal memenuhi harapan karena pengeluaran yang lebih tinggi yang dikeluarkan dari restoran yang baru dibuka sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan pengembalian positif, menurut pengajuan Haidilao. Pandemi yang sedang berlangsung juga menghambat operasi restoran di luar negeri.

        Zhang mendirikan Haidilao pada tahun 1994 di kampung halamannya di Jianyang di provinsi Sichuan dengan bantuan tiga temannya, termasuk istrinya. Pria berusia 51 tahun ini menjabat sebagai ketua, dan istrinya menjadi direktur perusahaan.

        Jaringan hotpot membangun reputasi untuk memberikan penekanan kuat pada layanan pelanggan yang mencakup kegiatan seperti manikur gratis, pijat bahu, dan demonstrasi menarik dalam pembuatan mie.

        Haidilao secara agresif memperluas jaringannya pada tahun 2020 dengan pembukaan 544 restoran baru meskipun ada gangguan pada operasinya yang disebabkan oleh pandemi. Sekarang jaringannya mencapai 1.298 restoran, dan 93% dari mereka berlokasi di daratan China.

        Tapi ekspansi yang cepat berdampak pada perusahaan. Haidilao melaporkan bahwa labanya turun 87% menjadi 309 juta yuan pada tahun 2020. Perusahaan juga mengatakan menghadapi kekurangan tenaga kerja pada paruh kedua tahun yang sama.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: