Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bersitegang Soal Cat Pesawat RI 1, Demokrat-PDIP Adu Mulut

        Bersitegang Soal Cat Pesawat RI 1, Demokrat-PDIP Adu Mulut Kredit Foto: Twitter/Alvin Lie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) geregetan dengan Partai Demokrat yang protes soal pergantian cat pesawat kepresidenan dari warna biru menjadi Merah Putih. Partai yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri itu tak habis pikir dengan kebijakan yang telah disetujui DPR itu.

        “Aneh saja kalau sekarang ada parpol atau anggota dewan yang mengritiknya,” ujar politisi PDIP, Arteria Dahlan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Anggota Komisi III DPR ini merincikan, salah satu protes parpol yang aneh itu adalahpersoalan anggaran yang konon mencapai angka Rp 2 miliar. Padahal, Arteria menyebut beragam urusan anggaran, termasuk pengecetan pesawat kepresidenan itu sudah dilalui dan disetujui parpol di Senayan pada 2019. “Lah dulu saat dibahas, kenapa tak ditolak, bahkan mereka tidak mempermasalahkan sedikit pun kala itu?” ujarnya.

        Baca Juga: Balas Politisi PDIP, Demokrat: Keliru Besar jika Salahkan Pak SBY

        Politisi jebolan Universitas Indonesia (UI) menganalogikan, sensitifitas pengecetan pesawat ini seperti post colour syndrome, plesetan dari post power syndrome. Yaitu, sindrom pasca kekuasan. Alias, tidak bisa melepaskan kekuasaan yang sudah hilang dari Demokrat.

        Pria berusia 46 tahun ini meyakini, tidak ada yang salah dengan pengecatan pesawat presiden dari warna biru di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini diganti menjadi Merah Putih, warna bendera Indonesia.

        “Justru, yang harusnya dipermasalahkan itu dulu jamannya Pak SBY, kok pesannya warna biru. Padahal memungkinkan untuk memesan warna Merah Putih. Tapi kami beradab dan berpikiran positif saja,” kilahnya.

        Arteria menduga, jangan-jangan Partai Demokrat protes karena warna bendera partainya tidak lagi identik dengan warna pesawat kepresidenan yang lama. Warna saat ini, Merah Putih, adalah simbol persatuan sesuai warna bendera nasional Indonesia.

        Ketua tim kuasa hukum Megawati-Prabowo Subianto pada Pemilu 2009 itu menyarankan, tiga pilar partai baik itu di eksekutif, legislatif dan struktur wajib turun gunung membantu rakyat melawan pandemi Covid-19. “Saya pastikan, cara-cara mengatasnamakan rakyat yang dilakukan mereka tidak akan efektif, dan justru kontra produktif “ tegasnya.

        Arteria mengaku kesal, suara-suara yang mendesak agar sebaiknya anggaran mengecat pesawat itu dibelikan beras untuk rakyat. Padahal, Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran besar untuk program pemulihan masyarakat terdampak Covid-19. Tahun ini saja, anggaran sudah ditingkatkan dari Rp 699,4 triliun menjadi Rp 744,75 triliun.

        Untuk bantuan sosial, total anggaran disiapkan mencapai Rp 187,84 triliun. Digunakan untuk berbagai bantuan dari yang sifatnya tunai hingga bantuan beras Bulog premium kepada 28,8 juta keluarga. “Dana penangangan Covid-19 sudah disiapkan Pemerintah dan tak diganggu. Kecuali, dana pandemi tak disiapkan, bolehlah ada yang marah-marah,” tutupnya.

        Sementara Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra membenarkan, partainya mengkritik pengecatan pesawat kepresidenan ketika masyarakat tengah berjuang melawan pandemi Covid-19. “Apakah kalau tidak dicat saat ini, membahayakan nyawa Presiden?” kelakar Herzaky kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Baca Juga: Orang PKS Loncat Kegirangan Dengar Orang-Orang PDIP Protes ke Jokowi dan Luhut, Bagus!

        Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat (Bakomstra DPP) Partai Demokrat ini geregetan dengan tindakan pemerintah dan banyak hutangnya. Menurutnya, daripada duit negara digunakan mengecat pesawat kepresidenan, lebih baik uangnya untuk menambah stok oksigen atau vaksin gratis. “Masukan kami terkait warna itu masukan halus saja,” ungkapnya.

        Seperti diketahui, Partai Demokrat menjadi yang terdepan mengkritisi warna baru pesawat kepresidenan. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief protes karena warna biru itu adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan sebagai kamuflase. “Menghapus jejakmu, kata Ariel,” kelakar Andi Arief, Selasa (3/8).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: