Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengakuan Mengejutkan Pentolan Tj. Priok Ahmad Sahroni: Bisnis Tanpa Beking, Munafik!

        Pengakuan Mengejutkan Pentolan Tj. Priok Ahmad Sahroni: Bisnis Tanpa Beking, Munafik! Kredit Foto: Instagram/Ahmad Sahroni
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Crazy rich Tanjung Priok Ahmad Sahroni pernah berujar bahwa cita-citanya adalah menjadi Presiden. Sahroni ingin memberikan pengaruh kepada anak muda agar tidak takut untuk bermimpi, sekalipun mimpinya menjadi Presiden.

        Sahroni pun memulai perjalanannya untuk memengaruhi anak muda dimulai dari Jambi, Palembang hingga ke 12 provinsi di Indonesia. Sahroni ingin anak-anak muda terinspirasi olehnya yang dulu bukan siapa-siapa tetapi bisa menjadi siapa-siapa berkat kemuan dan kerja keras. Meski harus bermodal, Sahroni tidak masalah asalkan pesannya tersampaikan.

        Baca Juga: Crazy Rich Tanjung Priok Ahmad Sahroni: Kalau Gue Mafia Emang Kenapa?

        Dalam video YouTube bertajuk "AHMAD SAHRONI PART II : BISNIS TANPA BEKING, MUNAFIK !!! | MOVE ON BARENG DEDE YUSUF", Sahroni mengungkap bahwa tanpa mimpi dan kemauan, hidup akan susah. Jika bermimpi saja takut, bagaimana bisa mendorong kemauan.

        "Salama mimpi itu gratis, bermimpilah," ujar Sahroni.

        Sebelumnya, Sahroni juga sempat terlibat dengan Kemenhumham Yasonna Laoly lantaran Yasonna mengatakan orang Tanjung Priok itu kriminal. Namun, Sahroni membantah melalui Instagram hingga banyak massa yang akhirnya turun ke jalan mendemokan Yasonna. Meski tak kunjung minta maaf, akhirnya Sahroni berbesar hari meminta maaf terlebih dahulu agar permasalahan cepat berlalu. Itulah tanda juang Sahroni terhadap Tanjung Priok.

        Sahroni tumbuh dari keluarga yang miskin. Ia pernah menjadi pembantu, sopir hingga tukang semir sepatu. Namun, hari ini Sahroni sudah sukses, ia pun berujar bahwa dirinya percaya akan adanya keberuntungan diimbangi dengan kerja keras.

        "Luck (keberuntungan) ini garis tangan, tidak bisa diubah oleh siapapun," ujar Sahroni.

        Sahroni beranggapan bahwa orang yang beruntung seperti dirinya, pasti memiliki ujian yang luar biasa besar. Ia pun merasakan demikian. Fitnah, kedzaliman dan banyak ujian lainnya ia rasakan dan ia 'nikmati' sendiri. Karena itulah ia tak pernah ingin menaruh dendam ataupun menjahati orang lain. Yang terpenting baginya hanyalah ikhlas dan doa dari orang tua.

        "Berbagilah selama Anda bisa berbagi sekalipun 100 perak. Karena berbagi kepada semua orang tidak akan pernah memiskinkan kita," tutur Sahroni.

        Sahroni pernah merasakan hal tersulit dalam hidupnya yaitu fitnah. Menurutnya, fitnah adalah hal terberat karena untuk membela diri sendiri saja tidak mungkin. Namun, akhirnya Sahroni mencoba biasa saja. Baginya, cukup waktu yang membuktikan kebenarannya atas fitnah tersebut.

        Lebih lanjut, Sahroni pun mengatakan bahwa faktor kesuksesannya ada pengaruh dengan 'orang dalam'.

        "Orang dalam membantu kita dengan kapasitas profesional," ujar Sahroni.

        Sahroni pun tak memungkiri pun tidak menghindari adanya 'beking' dalam bisnisnya.

        "Tapi kita harus profesional, jangan karena dibekingin malah tidak profesional," ujar Sahroni. "Munafik kalau ada orang sukses berbisnis tidak ada yang belain, pasti ada." tambah Sahroni.

        Beking yang profesional ini terjadi karena adanya faktor saling mendukung. Tanpa adanya dukungan tidak akan sukses.

        "Kalau ada yang bilang 'Oh jangan KKN', bohong. Pasti ada cuman profesional," tandasnya.

        Berkat profesionalitas inilah Sahroni bisa menjadi bendahara Partai NasDem. Sahroni mengenal Surya Paloh pada tahun 2012 saat ia hendak launching bukunya. Sahroni diajak oleh Enggartiasto Lukita ke Partai NasDem karena mereka sempat makan malam bersama sampai berdebat soal bahan bakar. Saat itu, Enggar tengah menjabat sebagai Komisi I DPR RI.

        Setelah perjalanan panjang, usai pulang dari naik haji tahun 2017, Sahroni pun langsung ke kantor Partai NasDem dan bertemu dengan Surya Paloh. Saat itu, Partai NasDem hendak merayakan Dies Natalis. Sahroni ditunjuk langsung oleh Surya Paloh sebagai Ketua Panitia hanya karena ia sedang 'botak' usai naik haji.

        Saat acara terlaksana, Sahroni memberikan laporan ketua panitia kepada presiden hingga duduk bersama presiden dan ketua umum partai. Peserta yang hadir pun sampai 17.000 orang, hal yang tak pernah terbayangkan oleh Sahroni sebelumnya.

        Meski sempat gerogi saat memberikan laporan, namun akhirnya semua berjalan lancar. Tak ketinggalan, Sahroni turut mengabadikan momennya duduk berdampingan dengan presiden dan ketua umum. Tahun-tahun berikutnya, Sahroni selalu ditunjuk menjadi ketua panitia dan kini ia ditunjuk sebagai bendahara umum.

        Dede Yusuf bahkan berujar Ahmad Sahroni bisa sukses seperti saat ini karena orang-orang menyukainya sebagai anak Tj. Priok yang polos dan apa adanya, tanpa ada agenda tersembunyi di baliknya.

        Terakhir, Sahroni berpesan kepada anak-anak muda agar tetap semangat untuk berusaha maksimal agar usahanya menghasilkan. Jika masih belum, terus berusaha karena proses akan membentuk kepribadian yang bisa menghargai orang lain.

        Kemudian tak lupa meminta doa restu orang tua. Tanpa doa orang tua, tak akan ada jalan yang terbuka. Lalu, jangan pernah jahat kepada orang lain, dan yang terakhir adalah ikhlas menjalani kehidupan dan berbagi kepada banyak orang karena berbagi tak akan membuat kita miskin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: