Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang heran kondisi Sumatera Barat atau Sumbar saat ini berbeda memantik reaksi sejumlah pihak. Salah satunya dari politikus Gerindra sekaligus Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang, Andre Rosiade.
Menurut Andre, masyarakat Minang tidak ada yang berubah terlebih mengenai semangat gotong royong yang dimiliki. Dia menilai, semangat gotong royong di Sumbar semakin tinggi.
Pun, kata dia, masyarakat Sumbar juga memiliki rasa cinta yang luar biasa terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
Baca Juga: Perintah Keras Bu Mega: Pak Jokowi Blusukan, Rakyat Biar Tahu Tahu Hidungmu Itu, Lho!
"Saya ingin menyampaikan kepada Bu Mega bahwa kami masyarakat Sumatera Barat, masyarakat Minang adalah masyarakat yang sangat mencintai NKRI. Kedua masyarakat yang sangat mengedepankan semangat gotong-royong dan nilai Pancasila," kata Andre saat dikonfirmasi, Jumat 13 Agustus 2021
Andre juga mencontohkan bukti semangat gotong royong warga Sumbar yang sangat tinggi. Misalnya saat terjadi bencana di tanah air yang membuat masyarakat Minang bergotong royong mengirimkan ton-ton rendang ke berbagai provinsi yang dilanda musibah.
Kemudian, ia memberikan contoh kedua terkait peristiwa berdarah di Wamena, Papua pada November 2019. Saat itu, masyarakat Minang di Jayapura ikut membantu memulangkan warga Sumbar yang terdampak di Wamena.
"Masyarakat Minang yang di Jayapura menolong untuk bisa pulang, lalu ada yang naik kapal. Lalu, transit di Makassar, masyarakat Minang di Makassar naik ke kapal memberikan bantuan sampai akhirnya mereka bisa pulang ke Sumbar," lanjut anggota DPR itu.
Menurut dia, dengan berbagai peristiwa tersebut menunjukkan semangat gotong-royong warga Sumbar yang sangat tinggi. "Jadi, saya ingin meluruskan persepsi yang mengatakan bahwa semangat gotong-royong kita sudah mulai pudar," ujar Andre
Lebih lanjut, ia menekankan, masyarakat Minang sangat menghormati pemimpin-pemimpin bangsa. Dia menceritakan seperti Jokowi yang saat berkunjung ke Sumbar disambut dengan meriah.
"Bahkan berapa bulan yang lalu Abah Kiai Ma'ruf datang ke Sumatera Barat meresmikan pasar di Kota Pariaman juga beliau disambut sangat meriah dan antusias meskipun di tengah wabah pandemi. Bahkan saya ikut hadir dan menjemput di bandara dan menemani beliau," kata Andre.
Sebelumnya, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri disorot karena menyindir Sumatera Barat atau Sumbar yang sudah berbeda. Ucapan Megawati disampaikan saat acara webinar peringatan HUT Mohammad Hatta ke-119, yang digelar Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP.
Ia merasa heran karena Sumbar sekarang berbeda, tidak seperti dulu. Menurut dia, dulu Sumbar memiliki tradisi Islam kental dengan semangat gotong royong. Dia juga menilai kondisi Sumbar saat ini tak memiliki tokoh sepopuler dulu.
"Dulu saya tahu banyak sekali tokoh dari Sumbar. Kenapa menurut saya sekarang kok kayaknya tidak sepopuler dulu kah atau emang tidak ada produknya?" ujar Megawati dikutip pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Menurutnya, soal Sumbar itu juga didiskusikan dengan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii yang notabene berasal dari Sumbar. "Saya sebagai ketua dewan pengarah, saya suka bertanya ke Buya Syafii kenapa Sumbar yang dulu saya kenal sepertinya sudah mulai berbeda, lain," tutur Megawati.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti