Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan selama 1,5 tahun diterpa pandemi Covid-19, Indonesia mengalami pasang surut penanganan Covid-19.
Pada gelombang pertama, dengan puncak kasus mencapai 89.083 kasus dalam satu minggu, melalui kebijakan PPKM Darurat dan PPKM Mikro secara nasional, Indonesia berhasil menghadapi gelombang kasus tersebut sehingga kasus terus menurun hingga ke titik terendah pada tanggal 10 Mei 2021 dengan total kasus mencapai 26.088 kasus. Angkat tersebut turun sebanyak 29,29 persen dari puncak gelombang pertama.
Baca Juga: Singapura Mulai Bersiap Jalani Hidup dan Mati Bersama COVID-19, Bagaimana Indonesia?
“Berbagai dinamika telah kita hadapi bersama seperti antisipasi lonjakan kasus pada masa idulfitri dan upaya pencegahan masuknya varian dari luar negeri, usaha menekan mobilitas masyarakat,” katanya dalam keterangan pers, Selasa (17/8/2021).
Pemerintah melakukan beragam kebijakan daya juang mempertahankan seperti kedisiplinan protokol kesehatan, strategi vaksinasi, serta peran dan respon pemda dalam koridor PPKM.
Wiku mengatakan, dinamika tersebut mengalami tantangan berat memasuki pandemi gelombang kedua. Dengan puncak kasus mencapai 349.308 kasus dalam kurun waktu setu minggu atau meningkat 92,5 persen dari titik terendah.
Jumlah kasus gelombang kedua tersebut, kata Wiku mencapai 4 kali lipat dari gelombang pertama dan dicapai dalam kurun waktu 1,5 kali lebih cepat dibandingkan puncak gelombang pertama yang hanya 9 minggu dengan membutuhkan waktu 13 minggu.
“Dari sini terlihat terjadi perbedaan pola baru Covid-19,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: