Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan kode keras kepada seluruh keluarga besar partai untuk tegak lurus dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Mereka yang main-main atau sampai menyebarkan berita bohong bakal ditertibkan.
“Memang itu pesan yang ingin disampaikan para kader kami, para pemilik suara sah,” ujar Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Pernyataan ini merupakan dukungan atas Ketua Demokrat Banda Aceh Arif Fadillah yang mempolisikan tokoh di Aceh, Marzuki alias Cek Ki, yang memberikan pernyataan menyesatkan di media daerah dengan mengklaim sebagai Ketua Demokrat Kabupaten Pidie Jaya.
Baca Juga: Telak! Omongan Demokrat ke Pemerintah: Katanya Tak Anti Kritik, Tapi Pembuat Mural Aja Dikejar-kejar
Herzaky mengklaim, seluruh pengurus partai dari pusat hingga daerah solid berada di bawah komando AHY. Termasuk di Aceh. Bahkan, seluruh kader tengah sibuk membantu masyarakat melawan pandemi Covid-19 dengan program bertajuk Bulan Bakti.
Nah, kegiatan kontraproduktif seperti yang dilakukan Marzuki tentu mencederai hati para kader Demokrat yang tengah berjuang bersama.
Karena itu, politisi jebolan Universitas Indonesia (UI) ini mengingatkan kepada siapa pun yang ingin merongrong partainya agar berhenti.
“Itu bohong dan menyesatkan. Marzuki juga dianggap menyinggung kedaulatan dan kehormatan partai yang secara hukum diakui dan telah disahkan negara,” tegasnya.
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat ini mengamini, kegiatan dan perjuangan kader partai di daerah terus diawasi pengurus pusat. Termasuk aksi yang merongrong partai.
Menurutnya, Marzuki merupakan caleg gagal Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Kabupaten Pidie Jaya di Pemilu 2019, dan bukan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Pidie Jaya. Pengakuannya di media beberapa waktu lalu itu merupakan aksi pembohongan publik.
“Marzuki dilaporkan, setelah dirinya berkomentar di media online Liputangampong.id dengan mengaku dan mengklaim secara sepihak sebagai Ketua Partai Demokrat Kabupaten Pidie Jaya,” kata Herzaky.
Ketua Demokrat Banda Aceh Arif Fadillah mengamini ikut melaporkan Marzuki. Dia menegaskan, pengurus partai se-Aceh solid berada di bawah barisan Ketua Umum AHY.
“Ini jelas ketua abal-abal. Sama abal-abalnya dengan KLB Sibolangit yang lalu,” ujar Arif melalui keterangan tertulis yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.
Ketua Demokrat Aceh Besar Ibrahim menuding perbuatan menyebarkan kebohongan publik ini adalah kesengajaan untuk menciptakan keonaran di kalangan masyarakat, pengurus, kader dan anggota Demokrat.
Baca Juga: PKS, Demokrat dan Fadli Zon Diem-Diem Bae, Gubernur Sumbar Beli Mobil Dinas Nih, Rp2 M Harganya
“Ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan kelompok masyarakat tertentu,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat Aceh ini.
Sementara, politisi senior Partai Demokrat kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Max Sopacua menyatakan, segala persoalan baiknya dikomunikasikan terlebih dahulu.
Kendati begitu, politisi gaek ini mengaku tidak mendalami beragam kasus yang terjadi di daerah.
“Saya setiap waktu di rumah, nggak mengikuti perkembangan di daerah,” ujar Max kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti