Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Didorong Penjualan Gas dan Manufaktur, Tira Austenite Catatkan Penjualan Rp114,91 Miliar

        Didorong Penjualan Gas dan Manufaktur, Tira Austenite Catatkan Penjualan Rp114,91 Miliar Kredit Foto: PT Tira Austenite Tbk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kinerja bisnis PT Tira Austenite Tbk hingga periode Juni 2021 mengalami perlambatan. Hal itu tidak lepas dari situasi pandemi Covid-19 yang berdampak pada kinerja industri pada umumnya tak terkecuali emiten berkode saham TIRA ini.

        Kinerja penjualan TIRA pada periode itu mengalami penurunan 15 persen menjadi Rp114,91 miliar dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp134,77 miliar.

        Selo Winardi, Presiden Direktur Tira Austenite menjelaskan beban pokok perusahaan juga mengalami penurunan dari Rp88,09 miliar menjadi Rp73,86 miliar. Kemudian laba bruto turun dari Rp46,68 miliar menjadi Rp41,05 miliar.

        Sedangkan laba usaha yang bisa diperoleh perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur dan penjualan produk elektronik ini mencapai Rp3,51 miliar atau lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,71 miliar.

        "Penurunan (kinerja) ini terjadi karena kondisi pasar dalam negeri yang mengalami perlambatan akibat Covid-19 khususnya divisi steel yang juga terkendala oleh kondisi global seperti harga baja dunia dan juga akibat kebijakan impor dari pemerintah yang diperketat," ujar Selo dalam public expose virtual, Jumat (27/8/2021).

        Dijelaskannya meski dari sisi penjualan produk baja mengalami penurunan sebesar 24 persen pada periode itu, namun bisnis penjualan gas dan manufaktur justru mengalami peningkatan sebesar 33 persen.

        Artinya penurunan penjualan yang terjadi pada satu sisi bisa dikompensasi oleh hasil penjualan dari divisi lainnya. 

        Dia menambahkan bahwa pertumbuhan penjualan gas terjadi seiring dengan peningkatan permintaan gas oksigen untuk penanganan pasien Covid-19.

        Pesatnya permintaan gas oksigen belum lama ini sempat membuat suplai gas oksigen kewalahan lantaran tingginya kebutuhan masyarakat.

        "Beberapa kebutuhan gas industri seperti CO2 untuk pertambangan juga mengalami peningkatan. Sementara untuk bisnis manufaktur tumbuh dengan produksi bronze untuk industri gula dan beberapa parts untuk alat berat," lanjutnya. 

        Terkait bisnis kedepan, manajemen Tira akan melakukan sederet transformasi bisnis khususnya divisi gas yang sebelumnya lebih untuk memenuhi kebutuhan ritel secara nantinya akan diupayakan dalam bentuk bulk.

        Selain itu juga bermitra dengan UMKM yang saat ini justru peluang pasarnya lebih besar. Kemudian akan dilakukan penguatan divisi manufaktur serta pada divisi baja.

        "Semua itu kita lakukan dengan tetap mengutamakan kesehatan dan beradaptasi dengan new normal dengan pengaturan pola kerja demi menjaga produktifitas yang tinggi. Kita juga akan optimalkan bisnis unit yang bisa berkembang di tengah pandemi seperti saat ini," pungkas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: