Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wanita Afghanistan Lakukan Demonstrasi Turun ke Jalan, Ini Tuntutannya...

        Wanita Afghanistan Lakukan Demonstrasi Turun ke Jalan, Ini Tuntutannya... Kredit Foto: Reuters/Stringer
        Warta Ekonomi, Kabul -

        Sekelompok wanita bercadar pada Kamis (2/9/2021) berkumpul di provinsi Herat, barat Afghanistan, untuk menuntut rezim baru Taliban melindungi hak-hak mereka.

        Lebih dari 50 perempuan berkumpul di depan rumah gubernur di kota Herat, memegang poster slogan-slogan tentang hak-hak perempuan.

        Baca Juga: Peluang Indonesia Tingkatkan Nilai Ekspor ke Afghanistan Terbuka Lebar, Ini Alasannya!

        Beberapa spanduk bertuliskan, "Jangan takut, kita semua bersama-sama," dan "Hak perempuan adalah hak kemanusiaan."

        Sejak Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus, kelompok itu memaksa pejabat pemerintah Ashraf Ghani meninggalkan negara itu, masyarakat wanita Afghanistan khawatir tentang pembatasan pendidikan perempuan dan keterlibatan aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

        Dalam konferensi pers pertamanya di Kabul pada 17 Agustus, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid meyakinkan perempuan Afghanistan bahwa hak-hak mereka akan dilindungi dalam batas-batas hukum Islam, dan mereka dapat berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan mengambil pendidikan sesuai kehendak mereka dalam keamanan penuh.

        Farzana Karami, salah satu peserta demonstrasi, mengklaim bahwa perempuan telah absen dari kantor publik dan swasta, universitas, sekolah, dan tempat-tempat sosial dalam beberapa pekan terakhir.

        Perempuan selalu menginginkan hak atas pendidikan, pekerjaan, kebebasan, dan kehadiran di forum publik, kegiatan sosial, dan politik, kata Karami kepada wartawan.

        Kehadiran mereka tidak terbatas pada sekolah, universitas, dan pusat kesehatan; sebaliknya, perempuan merupakan setengah dari populasi Afghanistan dan partisipasi mereka dalam ruang publik seperti kegiatan ekonomi, budaya dan sosial sangat penting, ujar Karimi.

        "Kami tidak akan pernah menerima pembatasan atau pembatasan. Kami tidak akan menerima sistem yang mengabaikan hak kami dan mengecualikan kami," tegas dia.

        Taliban sedang dalam proses pembentukan pemerintahan baru di Afghanistan, yang diharapkan akan diumumkan secara resmi pada Jumat ini.

        Setelah Taliban menguasai Kabul bulan lalu, beberapa pemimpin mereka muncul di acara TV yang dibawakan oleh pembawa berita wanita dalam upaya untuk menghilangkan prasangka anti-wanita.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: