Luncurkan Cloudeka, Lintasarta Tawarkan Solusi Cloud di era Revolusi Industri 4.0
Fenomena Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan pada hampir seluruh sektor bisnis. Pada dasarnya, revolusi ini menitikberatkan pada otomatisasi melalui kolaborasi teknologi digital.
Inti dari revolusi industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari seluruh aspek produksi di industri yang mampu meningkatkan perkembangan dan kemajuan di berbagai sektor industri. Dunia bisnis mulai merasakan kebutuhan akan adaptasi teknologi yang semakin cepat, terutama di masa pandemi Covid-19. Baca Juga: Songsong Industri 4.0, 100 Mahasiswa Magang di Vocasia
Saat ini cloud menjadi solusi dengan memberi berbagai keunggulan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Maka tak heran sejumlah perusahaan berhasil mengalami peningkatkan performa hingga cukup tinggi setelah menerapkan sistem cloud computing secara optimal. Penggunaan cloud di Indonesia diperkirakan meningkat Rp27,3 triliun atau melonjak hingga 201,8% pada 2025, dengan peningkatan CAGR sebesar 31,8% dari Rp 9,1 triliun pada 2021. Baca Juga: Jabar Coding Camp 2021 Buka Peluang Milenial di Era Industri 4.0
“Digital transformasi tidak mungkin terjadi dalam satu malam. Dibutuhkan perencanaan yang matang dan tentunya akan ada tahapan atau road map dari rencana transformasi digital itu sendiri. Sangat penting untuk bisnis memulainya dari yang fundamental, yakni kesiapan dan kematangan infrastruktur, salah satunya cloud,” ujar Marketing & Solution Director Lintasarta Ginandjar, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/9/2021).
Ginandjar menuturkan, selama 10 tahun terakhir Lintasarta Cloudeka telah hadir di Indonesia dan melayani berbagai jenis industri mulai dari banking, finance non–bank, government, resources, agriculture, manufacture, higher education, hospital, telecommunication, hingga digital company untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan data yang reliable, secure, dan scalable.
“Selama itu juga kami terus berkembang dan melayani berbagai sektor industri. Dengan pengalaman tersebut, tentunya kami selalu memastikan untuk bisa menjadi cloud provider yang dapat diandalkan di dukung dengan berbagai macam solusi lain seperti connectivity, data center, security, dan solusi digital lainnya. Kami terus berproses dan bertransformasi menjadi perusahaan cloud berbasis One Stop Solutions,” ujarnya.
Melihat tingginya kebutuhan akan cloud computing maka Lintasarta menghadirkan Lintasarta Cloudeka yang di launching pada 15 September 2021 dalam Lintasarta Cloudeka Conference: ICT & Business Outlook 2022. Lintasarta Cloudeka menawarkan serangkaian solusi cloud anak negeri yang dikembangkan dengan mitra teknologi ternama untuk menghadirkan layanan yang aman, mudah, dan hemat biaya, tanpa harus membangun infrastruktur TI sendiri.
"Dengan wajah baru, identitas baru, dan harapan serta semangat baru, Lintasarta Cloudeka hadir membantu dan memudahkan para pelanggan sehingga terbebas dari urusan menyimpan serta mengelola data perusahaan. Cloudeka terus berdedikasi untuk membangun dan memelihara kemitraan yang kuat demi meningkatkan bisnis lokal melalui penyediaan layanan cloud end-to-end," paparnya.
Menurut Ginandjar, dengan keunggulan cloud yang dimiliki Lintasarta diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi berbagai perusahaan tentang kebutuhan pasar bagaimana memberikan solusi terbaik bagi pelanggan yang akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. "Kami senantiasa selalu menjaga kepercayaan, komunikasi yang transparan dan jujur kepada pelanggan kami,” ungkap Ginandjar.
VP Lintasarta Cloud Product Reski Rukmantyo menambahkan berdasarkan infrastrukturnya, Cloudeka menyediakan lima jenis cloud, antara lain: Pertama, Deka Prime (PX1) yang merupakan layanan public cloud didukung dengan fitur-fitur andal yang dapat menunjang bisnis pengguna. Kedua, Deka Flexi (FX2) yang merupakan layanan public cloud dengan skema pay-per-use dan deployment VM sederhana. Ketiga, Deka Vault yang merupakan layanan cloud backup untuk melindungi dari bencana guna membantu pengguna melakukan sinkronisasi terhadap server virtual utama. Keempat, Deka Premium yang merupakan layanan private cloud didedikasikan untuk hanya satu pengguna. Kelima, Deka Box yang merupakan layanan object storage untuk mengelola penyimpanan data perusahaan.
Reski menjelaskan berdasarkan platform, Cloudeka menyediakan Deka Harbour, yakni layanan cloud berbasis container untuk mengelola aplikasi perusahaan. Cloudeka juga menyediakan software Deka Sense dan Intelligent Video Analytics. Dalam Deka Sense, layanan data analytics berbasis teknologi social intelligence untuk menghasilkan laporan analisis brand perusahaan dari media digital. Sementara itu, Intelligent Video Analytics merupakan layanan perangkat lunak siap pakai berbasis teknologi artificial intelligence untuk memantau live-video guna mengumpulkan data atribut, peristiwa, atau pola perilaku tertentu.
Tak hanya itu, Cloudeka memiliki kategori security. Pertama, Next Generation Firewall untuk melindungi infrastruktur IT dari serangan Malware. Kedua, Load Balancer untuk memastikan web aplikasi pengguna tetap tersedia dalam kondisi apapun. Terakhir, Aplikasi Web Firewall untuk melindungi aplikasi web pengguna dari serangan siber.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: