Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Denny Siregar Bilang Enggak Heran Letjen Dudung Diserang: Gara-Gara FPI dan Habib Rizieq...

        Denny Siregar Bilang Enggak Heran Letjen Dudung Diserang: Gara-Gara FPI dan Habib Rizieq... Kredit Foto: Instagram Denny Siregar
        Warta Ekonomi -

        Pegiat media sosial Denny Siregar mempertanyakan pihak-pihak yang mempersoalkan pernyataan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman tentang semua agama sama di mata Tuhan.

        Menurut Denny, pernyataan Dudung tidak ada yang salah. Sebab pernyataan itu ditujukan untuk prajuritnya.

        "Saya juga gak paham, kenapa statement Pangkostrad Letjen Dudung Abdurahman, dipermasalahkan. Sungguh, buat saya, apa yang dikatakan Pangkostrad bahwa: semua agama itu benar di mata Tuhan sama sekali enggak ada yang salah. Itu diucapkan beliau di depan prajuritnya yang jelas terdiri dari berbagai agama, bukan Islam saja," tulis Denny sebagaimana dikutip dari akun Facebooknya.

        Baca Juga: Omongan Letjen Dudung Buat Hati Denny Nyesss, Semoga Kelak Anda Jadi Panglima TNI

        Denny menyampaikan, Dudung menyampaikan itu dalam kapasitasnya sebagai Pangkostrad. Kata dia, tentu beda makna kalau yang menyampaikannya seorang pemuka agama.

        "Letjen Dudung jelas beragama Islam, tapi prajuritnya ada yang tidak. Jadi wajar saja kalau beliau bilang begitu. Beda, kalau Pangkostrad itu adalah ulama di sebuah ormas agama, yang bicara di depan para jamaah yang semua beragama sama. Jadi apa sih yang harus diributkan?" imbuhnya.

        Denny terus berpikir positif dalam memaknai pernyataan Dudung. Pernyataan 'semua agama sama di mata Tuhan' menandakan Dudung seorang yang inklusif atau mengajarkan prajuritnya menghargai perbedaan.

        "Dan itu harus dilakukan oleh seorang pimpinan. Saya malah ngeri kalau level jabatan seorang pimpinan seperti Pangkostrad tiba-tiba bicara ekslusif semisal, 'Cuman Islam agama yang benar..' Wah, kacau itu," tuturnya.

        Baca Juga: Pentolan 212 Kasih Komentar Keras ke Letjen Dudung: Saya Harap Dudung Tarik Ucapan dan Minta Maaf...

        "Bisa berontak prajuritnya dan kita juga pasti takut karena menduga toleransi agama di kalangan tentara kita rusak," imbuhnya.

        Di sisi lain, Denny menilai Dudung wajar mendapat cibiran. Dia lantas mengait-ngaitkannya dengan sejarah Dudung menurunkan atribut organisasi terlarang Front Pembela Islam (FPI).

        "Tapi wajar kalau beliau diserang. Dalam sejarahnya, Letjen Dudung Abdurahman adalah mantan Pangdam Jaya, yang kemarin ada di garis depan dalam melawan FPI, membongkar baliho-baliho Rizieq Shihab, yang pada waktu itu tidak ada seorangpun berani membongkarnya," ungkapnya.

        "Karena keberanian beliaulah, maka masyarakat berani melawan kelompok garis keras itu. Dan kebencian mereka terhadap Letjen Dudung pasti tidak akan pudar. Mereka takut jika beliau kelak jadi Panglima TNI, maka gerakan kelompok radikal akan semakin sulit," ucapnya.

        Sebelumnya, Dudung menjelaskan bahwa pernyataan tentang semua agama sama di mata Tuhan ditujukan untuk internal Kostrad. Tujuannya agar para prajurit mengedepankan toleransi antar umat beragama.

        Baca Juga: Anak Buah Habib Rizieq Ngegas Terus Nih ke Letjan Dudung: Salah Kaprah atau Sengaja Buat Kegaduhan?

        "Ucapan saya di markas Yonzipur 9/Para, Divif 1 Kostrad, Bandung, Senin (13/9/2021), semata-mata untuk menjaga toleransi antar-umat beragama. Sekaligus  menciptakan kerukunan antar-umat beragama demi soliditas anggota Kostrad. Masing-masing pemeluk agama pasti meyakini agamanya benar dan diterima Tuhan. Oleh karena itulah, bisa disimpulkan dari masing-masing agama, bahwa semua agama 'di hadapan' Tuhan, semua benar," tutur Dudung.

        Lebih jauh, Dudung mengaku pernyataan itu dibuat semata-mata untuk mencegah prajuritnya terpengaruh dengan pihak luar di dalam beribadah.

        "Hal ini agar tidak menimbulkan fanatisme yang berlebihan. Kemudian menganggap agama tertentu paling benar. Sementara agama lainnya, salah," imbuhnya.

        Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bakmumin mengatakan klarifikasi yang dibuat Dudung masih mengganjal. Novel menginginkan adanya pernyataan minta maaf dari Letjen Dudung.

        "Saya berharap Dudung menarik ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam umumnya dan MUI khususnya," kata Novel Bamukmin, Jumat (17/9/2021).

        Baca Juga: Pengamat Politik Bilang Banyak Dagelan Politik Jelang 2024: Salah Satunya Fenomena Novel Bamukmin

        Dudung juga diminta membuat klarifikasi kembali internal Kostrad bahwa pernyataannya salah. Sebab, meski untuk internal Kostrad, tetap haram pluralisme.

        "Umat Islam yang berada di Kostrad harus diselamatkan," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: