Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Saja Sih Makanan yang Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes?

        Apa Saja Sih Makanan yang Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes? Kredit Foto: Instagram/sayurbox
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjaga asupan makanan atau minuman bagi penderita diabetes adalah hal yang wajib. Kadar gula darah yang tinggi ataupun rendah bisa berakibat fatal bagi penderita diabetes. Untuk mendapat hasil yang meyakinkan, biasanya dilakukan tes untuk bisa mendiagnosis kondisi kesehatan diabetes seseorang.

        A1C adalah tes darah yang mengukur glukosa darah rata-rata, atau gula darah, selama 2 hingga 3 bulan terakhir. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis diabetes dan pradiabetes, dan untuk memantau gula darah dalam kondisi ini.

        Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

        Karena penting dalam penetapan kondisi diabetes, berikut jenis makanan yang bisa dikonsumsi penderita diabetes untuk menurunkkan gula darah pada tes A1C sebagaimana dilansir dari laman kesehatan livestrong.com.

        Makanan tidak secara langsung menurunkan gula darah. Sebaliknya, kebanyakan makanan membuat gula darah meningkat. Setiap penurunan gula darah cenderung terkait dengan aksi insulin tubuh sendiri, dari olahraga, atau karena efek obat diabetes.

        Makanan yang memiliki dampak paling langsung pada gula darah adalah makanan yang mengandung karbohidrat, sehingga rencana makanan diabetes yang efektif membahas jenis dan jumlah karbohidrat dalam makanan sehari-hari.

        Baca Juga: Apakah Permen Bebas Gula Pilihan yang Tepat untuk Penderita Diabetes?

        Sayuran

        Bukan rahasia lagi bahwa sayuran adalah komponen diet sehat, dan ini terutama berlaku untuk penderita diabetes. Tidak hanya sebagian besar sayuran yang relatif rendah karbohidrat, mereka juga merupakan sumber serat yang baik, kaya nutrisi — dan dimasukkannya mereka ke dalam makanan dapat membantu mengurangi A1c.

        Sebuah penelitian terhadap 417 pria Jepang menghubungkan asupan harian 1 cangkir sayuran dan 1/2 cangkir sayuran hijau dengan penurunan kadar A1c. Sayuran sangat serbaguna, dan dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam makanan — baik mentah, dikukus, dipanggang, dipanggang, difermentasi, atau direbus.

        Kacang-kacangan

        Meskipun merupakan sumber karbohidrat, kacang-kacangan juga merupakan tambahan yang sangat baik untuk rencana makanan diabetes. Makanan berserat tinggi dan kaya nutrisi ini dikaitkan dengan kenaikan gula darah yang lebih rendah dari perkiraan setelah makan.

        Sebuah uji coba terkontrol secara acak menunjukkan pengurangan A1c rata-rata - dari 7,4 menjadi 6,9 persen - dengan penambahan harian 1 cangkir kacang matang, buncis atau lentil.

        Baca Juga: Dahsyat! Konsumsi Makanan Ini di Pagi Hari Bisa Meningkatkan Energi

        Kacang-kacangan mengandung serat dan protein nabati yang tinggi, yang dapat menunda pengosongan lambung dan memperlambat pelepasan gula dari usus. Makanan ramah gula darah ini juga mengandung pati resisten – yang berarti beberapa karbohidrat menolak pencernaan – yang membantu menjelaskan kenaikan gula darah yang tumpul setelah makan.

        Makanan Tinggi Serat

        Makanan berserat tinggi, terutama pilihan tinggi serat larut, juga terkait dengan peningkatan kadar A1c. Serat larut yang ditemukan dalam gandum, kacang-kacangan, barley dan banyak buah-buahan dan sayuran membentuk gel di usus dan memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah.

        Semua makanan kaya serat, termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan dan sayuran utuh, membantu mengendalikan nafsu makan dan dapat meningkatkan gula darah jika mereka mengekang makan berlebihan.

        Baca Juga: Penelitian Mengungkapkan Vaksin Covid-19 Manjur pada Pasien Kanker

        ketika diet tinggi serat dikonsumsi, kondisi usus sebenarnya dimodifikasi saat bakteri usus memfermentasi serat ini. Perubahan ini dapat membantu tubuh mengontrol gula darah dengan lebih baik, sebagian karena peningkatan produksi glukagon-like-peptide-1, atau GLP-1 – hormon usus yang dapat meningkatkan gula darah dan A1c.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: