Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkuat Industri Migas Nasional. SKK Migas Gandeng Solo Technopark, Bos SKK Migas Bilang Gini..

        Perkuat Industri Migas Nasional. SKK Migas Gandeng Solo Technopark, Bos SKK Migas Bilang Gini.. Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Solo Technopark resmi menandatangani kesepakatan kerja sama dalam pembangunan kapasitas nasional industri hulu migas.

        Penanda tanganan kerja sama SKK Migas dan Pemerintah Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah langsung dilakukan Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Gedung Solo Trade Center–Surakarta, Jumat (17/9/2021) kemarin.

        Baca Juga: Dukung Transisi Energi, Kepala Bappenas Klaim RPJMN 2020-2024 sebagai RPJMN Hijau Pertama

        Menanggapi kerjasama tersebut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto secara tegas mengatakan, bahwa kerja sama pemerintah Kota Surakarta, Jateng tersebut ada tiga pilar utama khususnya di bidang, Pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan (research and development) serta bidang pengabdian masyarakat.

        Baca Juga: Dukung Transisi Energi, Kepala Bappenas Klaim RPJMN 2020-2024 sebagai RPJMN Hijau Pertama

        "Nota kesepahaman ini dilakukan untuk bersinergi mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi untuk pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi," terang Dwi sapaannya pada Warta Ekonomi menanggapi kerja sama tersebut di Surabaya, Rabu (22/9/2021).

        Lebih lanjut Dwi Soetjipto menjelaskan, bahwa pihaknya mengajak Solo Technopark untuk jalin  bekerjasama dikarenakan, karakter industri hulu migas adalah padat modal, menggunakan tehnologi yang tinggi dan penuh risiko karena cadangan migas yang akan dieksploitasi. 

        "Dengan nempertimbangkan potensial yang ada untuk membangun kapasitas nasional, kami mengajak Solo Technopark bekerjasama," sambung Dwi Soetjipto.

        Menurutnya, SKK Migas saat ini memiliki peran strategis dalam permigasan nasional selama ini terutama setelah Indonesia memastikan sektor gas menjadi penopang energi transisi, pada saat Indonesia aktif mengembangkan energi baru terbarukan. 

        "Dengan pencanangan ini, Indonesia menjadi satu-satunya negara berani mencanangkan peningkatan Produksi pada tahun 2030," ungkap pria almater ITS ini.

        Disinggung soal target dalam kerjasama tersebut ? Secara tegas Dwi mengatakan, selain meningkatkan produksi, target multiplier effect menjadi target yang harus dicapai oleh SKK Migas.

        Hal ini sebut Dwi, telah menjadi komitmen oleh pemerintah sendiri. Bahkan beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi telah menetapkan Proyek Abadi Masela ada di darat atau Onshore, bukan di laut atau Offshore. Penetapan lokasi Onshore ini dilakukan agar dapat memaksimalkan multiplier effect, antara lain penyerapan tenaga kerja.

        Untuk itu kata Dwi, pihakanya langsung  memerintahkan Kontraktor KKS dan perusahaan menunjang migas untuk ikut mendukung kerjasama dengan Solo Technopark tersebut.

        Petrotekno dan Starborn yang akan ikut langsung terlibat dalam pembangunan SDM. Kerjasama dengan Petrotekno juga pernah dilakukan untuk peningkatan SDM Papua di sekitar proyek Tangguh.

        "Kami berharap adanya Corner, baik itu Migas corner atau oil and gas corner yang bisa dijadikan sebagai lokasi pembinaan sumber daya manusia dan bisa dikembangkan dimasa yang akan datang nantinya," pungkas Dwi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: