Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mantan Petinggi FPI Turut Aniaya M Kace, Kuasa Hukum Rizieq Shihab Bereaksi...

        Mantan Petinggi FPI Turut Aniaya M Kace, Kuasa Hukum Rizieq Shihab Bereaksi... Kredit Foto: GenPI
        Warta Ekonomi -

        Seorang mantan petinggi FPI yang menghuni Rutan Bareskrim Polri diketahui turut bersama Irjen Napoleon Bonaparte saat menganiaya pelaku penista agama Muhammad Kace.

        Hal tersebut diungkap oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, Selasa, (21/9).

        "(Inisialnya) MS (Maman Suryadi)," katanya.

        Baca Juga: Muhammad Kece Dihajar, Anak Buah Rizieq Shihab Bawa-bawa Abu Janda hingga Ade Armando

        MS atau Maman Suryadi ini dulunya menjabat sebagai Panglima Laskar Pembela Islam atau organisasi sayap FPI.

        Meski terlibat dalam penganiayaan terhadap Kace, namun MS tidak ikut melakukan pemukulan.

        Eks Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI Aziz Yanuar sendiri enggan bicara mengenai dugaan keterlibatan MS dalam tindakan penganiayaan YouTuber kontroversial itu.

        "Nanti kami cek dahulu ketemu Ustaz Maman baru bisa tanggapi," kata Aziz Yanuar melalui pesan singkat kepada JPNN.com, Selasa.

        Aziz juga mengatakan bahwa Habib Rizieq Shihab yang adalah kliennya berada dalam blok yang berbeda dengan sel yang ditempati Napoeleon Bonaparte.

        "Tidak jauh, beda blok," kata Aziz.

        Dia juga menjawab tidak tahu saat ditanya apakah kliennya pernah melakukan komunikasi dengan Napoleon Bonaparte.

        "Tidak tahu," ujar Aziz singkat.

        Meski demikian,  Aziz mengaku mendukung tindakan mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu.

        "Kami dukung suratnya Napoleon, karena memang muslim yang waras harus begitu," ucap Aziz.

        Baca Juga: Akademisi Bongkar Seterang-terangnya Skenario PSI, Ternyata Incar Anies Baswedan

        Dia menyebut bahwa Napoleon bersikap kesatria dengan menulis surat terbuka itu.

        "Isinya (isi surat terbuka Napoleon, red) bagus, menunjukkan pembelaan, kesatria dan meminta pemerintah tegas hapus konten penghinaan Islam," pungkas Aziz Yanuar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: