Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Setelah Bukit Algoritma, Amarta Karya Siap Bantu Pemerintah Kembangkan Kawasan Industri

        Setelah Bukit Algoritma, Amarta Karya Siap Bantu Pemerintah Kembangkan Kawasan Industri Kredit Foto: Amarta Karya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kawasan  Industri  menjadi  sektor  yang  diprediksi  akan  terus  tumbuh terutama  karena  permintaan  yang  relatif  stabil  mengingat  rencana investasi  jangka  panjang  investor  asing  meskipun  di  tengah  pandemi Covid-19.

        Pemerintah  diharapkan  terus  mendorong  pengembangan lahan dari kawasan industri yang sudah ada atau yang baru di wilayah Indonesia.

        Oleh karenanya Direktur PT Amarta Karya (Persero), Nikolas Agung dalam acara webinar yang diselenggarakan oleh BCI Asia dengan tema Pertumbuhan Kawasan Industri Sebagai Bounce – Back Strategy Pelaku Usaha Konstruksi & Manufaktur di Semester II 2021, menyampaikan Indonesia memiliki kawasan industri yang memiliki potensi untuk meningkatkan upaya pembangunan kegiatan ekonomi, meningkatkan daya saing investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

        “Kami selaku BUMN yang bergerak dibidang jasa konstruksi memiliki strategi untuk menangkap peluang tersebut, pembangunan Kawasan Industri di Indonesia mengalami perkembangan dari generasi ke generasi, dimana masa kini mengharuskan Kawasan industri harus menunjang unsur 4.0,” kata Nikolas, dalam keteerangan resmi di Jakarta, Rabu (22/9/2021).

        Baca Juga: Dihantam Badai Pandemi, Kementerian BUMN Beberkan 3 Tahap Roadmap 2020-2024

        Lebih lanjut, Nikolas Agung menuturkan bahwa AMKA memiliki peran penting terhadap peluang pertumbuhan pembangunan kawasan industrial di Indonesia.

        Untuk menghadapi peluang dalam pertumbuhan Kawasan industri, AMKA melakukan Kemitraan strategis (Strategic Partnership) dengan berbagai pihak terkait dimana hal ini merupakan salah satu strategi kunci yang akan dilakukan AMKA untuk dapat menangkap dan mengkonversi peluang yang ada tersebut, dimana strategi ini selaras dengan misi dari Kementerian BUMN yaitu melakukan Kerjasama BUMN dan Swasta serta membina swasta dan UKM untuk naik kelas.

        “Selain itu kami memiliki unit bisnis baru yang dapat memperkuat 5 bisnis utama kami yaitu manufaktur, gedung, infrastruktur, EPC dan Properti yang dapat menghasilkan recurring income untuk membantu menyeimbangkan portfolio revenue perusahaan, sehingga kami dapat bersaing dan turut berkontribusi dalam pertumbuhan Kawasan industrial," terangnya. 

        Kemitraan Strategis dengan memperkuat unit bisnis baru AMKA diterapkan dalam proyek pembangunan Bukit Algoritma bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekonomi dalam Industri 4.0, peningkatan pendidikan, penciptaan pusat riset dan development untuk menampung ide anak bangsa, serta meningkatkan sektor pariwisata di kawasan setempat.

        Selain itu, proyek pembangunan bukit algoritma Sukabumi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan kawasan ekonomi dari sisi infrastruktur yang tangguh berkelanjutan dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM berbasis iptek) yang merupakan salah satu alat dukung pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.

        Baca Juga: Kemenperin Siapkan Kawasan Industri Pengolahan Porang

        Nikolas menambahkan bahwa dengan strategi tersebut, AMKA kini tidak hanya memposisikan diri sebagai kontraktor, namun juga mitra bagi pelanggannya dalam menyelesaikan ragam masalah yang dialami oleh pelanggan melalui realisasi proyek-proyeknya. "Kami harus lebih mendekatkan diri pada pelanggan dan mampu menjadi mitra problem solver bagi mereka. Strategi ini kami sebut dengan project creation strategy," tegasnya.

        Sementara itu, Direktur Eksekutif Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Fahmi Shahab mengatakan data per september 2021 yang dimiliki oleh HKI ada 104 industrial estate di Indonesia yang memiki potensi untuk dikembangkan dengan menyesuaikan Kawasan Industri 4.0 yaitu smart infrastructures, smart logistic system, human capital infrastructure, digital hub & innovation park, dll.

        “Melalui  kegiatan  pengembangan  sumber  daya  manusia,  pembangunan dan integrasi infrastruktur, penyederhanaan regulasi dan birokrasi, serta transformasi  perekonomian  diharapkan  investasi  di  sektor  riil (manufaktur)  meningkat.  Ini  melipatgandakan  pembangunan  kawasan industri  yang  menyebabkan  pembangunan  Industri  manufaktur  dan pertumbuhan ekonomi baru di daerah terkait,” tutur Fahmi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: