Abu Janda Emang Bernyali, Catat Omongannya! Muslim yang Dukung Kece Dianiaya Itu Calon Teroris
Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda ikut merespons kasus penganiayaan Irjen Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.
Diketahui, Menag Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut menekankan bahwa kekerasan yang mengatasnamakan agama tidak dapat dibenarkan. Baca Juga: Muhammad Kece Dihajar, Anak Buah Rizieq Shihab Bawa-bawa Abu Janda hingga Ade Armando
Karena itu, Abu Janda pun menyebut para pendukung penganiayaan terhadap Kece sebagai calon teroris.
Bukan tanpa sebab, ia menilai pemeluk Islam semestinya tidak menghalalkan kekerasan, terlebih untuk menghakimi seseorang. Baca Juga: Abu Janda Wajarkan Penyambutan Saipul Jamil, Sentil Habib Rizieq yang Cabul tapi Dianggap Imam Besar
“Sekarang lebih mudah membedakan yang mana muslim radikal, yang mana muslim waras,” cetusnya dalam akun Instagramnya, seperti diliihat, Kamis (23/9/2021).
“Muslim yang dukung Kace dianiaya itu muslim radikal calon teroris,” terusnya.
Lanjutnya, ia pun mencontohkan Menag Yaqut yang turut mengecam kekerasan yang dilakukan Napoleon. Baginya, Yaqut merupakan cerminan muslim sejati.
“Muslim yang mengutuk itu (penganiayaan terhadap Kece) muslim waras,” ujarnya.
Sebelumnya, polisi mengungkap fakta menggegerkan di kasus dugaan penganiayaan tersangka kasus dugaan penodaan agama, Muhammad Kece alias Kace, di dalam rutan. Kece diduga dilumuri kotoran manusia oleh Irjen Napoleon Bonaparte.
Hasil pemeriksaan perkara penganiayaan yang dialami Muhammad Kosman alias Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri terungkap bahwa Irjen Pol Napoleon Bonaparte (NB) selain memukuli Kece, Napoleon juga melumuri Kece dengan kotoran manusia.
Perlakuan jorok yang dilakukan Jenderal Napoleon itu diungkapkan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dikonfirmasi, Minggu (19/9) malam.
Dalam pemeriksaan terungkap selain terjadi pemukulan, pelaku NB juga melumuri wajah dan tubuh korban dengan kotoran manusia yang sudah dipersiapkan oleh pelaku," kata Brigjen Andi.
Andi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada hari yang sama Kece mengalami penganiayaan di sel isolasi. "Iya, sambil memukul juga melumuri kotoran manusia," kata Brigjen Andi.
Kotoran manusia tersebut, kata Andi, telah disiapkan oleh Napoleon dan disimpan di kamar selnya. Seorang saksi mengaku mendapat perintah untuk mengambil kotoran tersebut.
Lantas, kotoran tersebut oleh pelaku dilumurkan ke wajah dan tubuh M Kece, tersangka dugaan tindak pidana penistaan agama. "Salah satu saksi diperintahkan NB untuk mengambil bungkusan kotoran yang sudah disiapkan di kamar NB, kemudian NB sendiri yang melumuri," kata Andi.
Napoleon mengakui dirinya telah melakukan penganiyaan terhadap M Kece di Rutan Bareskrim Polri. Dalam surat pengakuan resmi yang disampaikan pengacaranya, Haposan Batubara, mantan Kadiv Hubinter Mabes Polri itu mengaku siap bertanggung jawab dan menerima semua risiko dari aksinya terhadap M Kece.
“Saya akan mempertanggung-jawabkan semua tindakan saya terhadap M Kace (Kece). Apa pun risikonya,” kata Napoleon, dalam surat terbuka yang diterima Republika, Ahad (19/9).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: