Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Telur Ayam Anjlok, BI Proyeksikan Pekan ini Deflasi 0,01%

        Harga Telur Ayam Anjlok, BI Proyeksikan Pekan ini Deflasi 0,01% Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Hasil Survei Pemantauan Harga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada minggu IV September 2021, menunjukkan perkembangan harga pada September 2021 tetap terkendali dan diperkirakan deflasi 0,01% (mtm).

        "Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2021 secara tahun kalender sebesar 0,83% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,63% (yoy)," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (24/9/2021).

        Lebih lanjut, dia menjelaskan, penyumbang utama deflasi September 2021 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas telur ayam ras sebesar -0,08% (mtm), bawang merah dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,03% (mtm), cabai merah sebesar -0,02% (mtm), serta bawang putih sebesar -0,01% (mtm). Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Telur Rebus Lebih Sehat untuk Dikonsumsi

        "Sementara itu, beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain daging ayam ras dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,03% (mtm), sawi hijau dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm)," tambah Erwin.

        Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

        "Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tutupnya. Baca Juga: Tak Takut Inflasi, Kondisi Ini Lebih Bikin Miliarder AS Menggigil Ngeri!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: