Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soroti Klaster Covid-19 PTM Terbatas, DPR RI Langsung Beraksi, Segera Testing dan Tracking

        Soroti Klaster Covid-19 PTM Terbatas, DPR RI Langsung Beraksi, Segera Testing dan Tracking Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Berdasarkan laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek dan Teknologi (Kemendikbudristek) hingga 23 September 2021 pukul 16.00 WIB, sebanyak 1.152 PTK dan 2.478 peserta didik yang positif Covid-19 terdiri dari 4,6 persen tingkat SLTA, 1,8 persen PAUD, 2 Persen SD.

        Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani meminta Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat  merespon dan bertindak cepat terkait adanya klaster Covid-19 disekolah selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Baca Juga: Masuk ke DPR Tak Perlu Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Kata Puan Banyak yang Sampaikan...

        "Tentu ini harus direspon dengan cepat oleh pemerintah daerah termasuk satgas dalam konteks melakukan testing dan tracking," kata Netty kepada wartawan saat Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI ke Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (24/9/2021). Baca Juga: Tokoh Tionghoa Ngamuk-Ngamuk! DPR Jangan Diam, Semua Harus Teriakkan: Bebaskan Habib Rizieq!

        Netty menyebutkan selain menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) pada PTM terbatas, percepatan vaksinasi Covid-19 pada anak usia sekolah juga perlu dimasifkan kembali oleh pemerintah daerah. 

        "Tentu yang harus dilakukan sasaran vakisinasi pada anak sekolah usia 12-17 tahun," tegasnya.

        Adapun, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja mengaku satgas Covid-19 Jabar belum mendapatkan laporan terkait dengan kasus klaster Covid-19 selama PTM terbatas.

        Meskipun demikian, ia menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti adanya kasus tersebut, hal itu guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

        "Salah satunya kita sesegera mungkin akan melakukan vaksinasi di usai 12 tahun. Kalau guru-guru sudah karena menjadi prioritas tetapi anak-anak atau siswa-siswnya saya setuju ini juga perlu diperhatikan," tegasnya.

        Sekda Jabar menambahkan, vakisinasi Covid-19 di Jawa Barat ditargetkan selesai pada akhirnya tahun 2021 dengan jumlah sasaran 37 juta jiwa. Menurutnya hingga saat baru sekitar 12 juta jiwa sudah menerima vaksinasi.

        "Kami optimis distribusi vaksinasi dan kecepatan vaksinasi juga harus di tingkatkan dari 300 ribu per hari kita akan tingkatkan 400 ribu per hari," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: