Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk ke DPR Tak Perlu Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Kata Puan Banyak yang Sampaikan...

Masuk ke DPR Tak Perlu Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Kata Puan Banyak yang Sampaikan... Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan tidak ada larangan bagi masyarakat untuk datang ke DPR. Hanya saja, diakui ada pembatasan kehadiran di gedung dewan selama pandemi COVID-19.

Menurutnya, hingga saat ini belum ada aturan wajib vaksin untuk yang datang ke Gedung DPR meski untuk agenda tertentu ada kewajiban tes antigen atau PCR.

Baca Juga: Sukseskan Vaksinasi, dr. Reisa: Tunjukkan Indonesia Layak Jadi Tuan Rumah Acara Internasional

"Sampai sekarang kita belum pakai aplikasi PeduliLindungi (untuk masuk ke gedung DPR) karena bayak yang mau sampaikan aspirasi."

"Kalau yang mau menyampaikan aspirasi belum punya sertifikat vaksin, mereka jadi tidak bisa masuk, yang penting harus ketat protokol kesehatan," ujar Puan dalam keterangannya, Jumat (24/9/2021).

Meski demikian Puan menyebut tetap harus ada tes antigen bagi para anggota dewan maupun pihak terkait lain, ketika ada rapat penting di komisi.

Demikian juga masyarakat yang hadir, harus diketahui apa urusannya hadir dalam kegiatan tersebut dan mengikuti mekanisme yang berlaku. Dia menjelaskan metode yang bisa dilakukan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi ke DPR yaitu datang langsung, mengirimkan aspirasi melalui surat atau dengan sarana media sosial milik DPR resmi atau pun langsung ke masing-masing anggota dewan.

Puan menyatakan pandangannya pada sesi tanya Jjwab (Senja) bersama pembawa acara Feni Rose yang disiarkan live di Instagram.

Dalam perbincangan santai dengan tema 'DPR RI Tak Pernah Berhenti Mendengar Aspirasi Masyarakat' itu, Feni Rose awalnya menanyakan mengenai kinerja wakil rakyat selama masa pandemi.

Feni Rose dan Puan berbincang mengenai tugas dan kinerja DPR, termasuk mengenai diplomasi parlemen. Puan mengatakan diplomasi bilateral dari sisi legislatif juga penting untuk menyampaikan eksistensi Indonesia di mata dunia.

Seperti yang baru-baru ini dihadirinya yaitu forum Fifth World Conference of Speakers of Parliament (5WCSP) di Wina, Austria.

"Termasuk ada juga pertemuan ketua-ketua parlemen perempuan di dunia, ada 26 perempuan yang hadir. Tahun depan Indonesia akan jadi tuan rumah G20, di parlemen juga ada P20, forum diplomasi internasional lembaga-lembaga legislatif negara-negara di dunia," katanya.

Menurut Puan, forum diplomasi legislatif internasional akan menjadi sarana bagi DPR dalam menyampaikan visi misi Indonesia. DPR RI juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah agar ada kesamaan visi misi yang akan dibawa di forum internasional.

Dia menjelaskan, kegiatan di DPR dilakukan dari Senin-Kamis karena pada hari Jumat digunakan anggota DPR RI untuk konsolidasi bersama fraksi dan juga tetap turun ke daerah pemilihan (dapil) bertemu dengan konstituen di Sabtu-Minggu, meski di luar masa reses.

"Ketika masa pandemi bisa melalui daring karena kami punya tim di daerah, meskipun diperbolehkan undang-undang, namun kami harus menjaga untuk tidak ada kerumunan."

"Karena tugas anggota DPR RI itu turun ke lapangan, namun bisa dilakukan dengan berbagai cara," katanya.

Puan mengaku bukan hanya harus turun ke daerah pemilihannya di Jawa Tengah tapi juga secara nasional karena posisinya sebagai pimpinan DPR, fungsi pengawasan harus dilakukan merata di seluruh daerah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: