Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rachmat Gobel: Pelabuhan Anggrek Bakal Jadi Lokomotif Kemajuan Gorontalo

        Rachmat Gobel: Pelabuhan Anggrek Bakal Jadi Lokomotif Kemajuan Gorontalo Kredit Foto: DPR RI
        Warta Ekonomi, Gorontalo -

        Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengatakan di banyak kota di dunia, kemajuan suatu masyarakat berawal dari pembangunan pelabuhan. “Pelabuhan Anggrek akan menjadi lokomotif bagi kemajuan Gorontalo,” katanya, Selasa (28/9).

        Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan pada acara serah terima pengelolaan Pelabuhan Anggrek dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, ke PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT).

        Baca Juga: Rachmat Gobel Bertemu Menteri Industri dan Teknologi Turki, Bahas Dirgantara dan Ruang Angkasa

        Pengelolaan Pelabuhan Anggrek ke PT AGIT merupakan wujud pembangunan pelabuhan dengan pola Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sehingga tanpa menggunakan APBN. PT AGIT – konsorsium Go Trans, AJI Logistic, Titian Labuan Anugrah, dan Hutama Karya memenangkan tender pengelolaan dan pembangunan Pelabuhan Anggrek pada Juni 2021 lalu. Pelabuhan Anggrek terletak di Kabupaten Gorontalo Utara.

        Setelah menjadi pelabuhan internasional, maka Pelabuhan Anggrek akan menggantikan pelabuhan di Kota Gorontalo untuk menjadi pelabuhan logistik petikemas dan kargo. Sedangkan pelabuhan di Kota Gorontalo hanya untuk kebutuhan angkutan penumpang.

        Pelabuhan Anggrek memiliki posisi strategis untuk konektivitas dengan Korea Selatan, Tiongkok, Hongkong, Taiwan, dan Jepang. Pelabuhan ini memiliki fasilitas dermaga petikemas untuk kapal dengan kapasitas hingga 30 ribu DWT (deadweight tonnage) dan dermaga kargo untuk kapal dengan kapasitas 10 ribu DWT. Adapun KPBU ini untuk jangka waktu 30 tahun.

        Lebih lanjut Gobel menerangkan bahwa Pelabuhan Anggrek bisa menjadi lokomotif kemajuan Gorontalo karena akan terintegrasi dengan pembangunan kawasan ekonomi dan kawasan industri. “Industrinya disesuaikan dengan potensi yang dimiliki Gorontalo, yaitu industri pertanian dan perikanan,” katanya.

        Karena itu, Gobel mengingatkan bahwa di balik pembangunan kawasan ekonomi, industri, dan pelabuhan ini ada misi besar. “Ini bukan sekadar bisnis. Bukan sekadar pelabuhan. Misi besarnya adalah membangun Gorontalo menjadi makmur dan maju. Ini untuk anak cucu kita agar bangga pada kampungnya. Ini soal harkat, derajat, dan martabat. Bagian dari warisan untuk anak cucu kita semua. Kita bangga jika melihat senyum anak cucu kita semua,” katanya.

        Gobel mengingatkan bahwa Gorontalo itu diamond, permata. “Kualitas sumberdaya manusia Gorontalo itu diamond. Banyak tokoh-tokoh besar. Kita mengenal BJ Habibie, HB Jassin, Jus Badudu, JA Katili. Juga bapak saya sendiri, Thayeb Gobel. Semua itu orang-orang besar Indonesia yang berasal dari Gorontalo,” katanya.

        Karena itu, katanya, hanya dengan sedikit sentuhan saja sebetulnya Gorontalo bisa maju lebih cepat. Saat ini, Gorontalo merupakan salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Ia berharap melalui pembangunan pelabuhan internasional ini maka Gorontalo bisa menjadi salah satu provinsi termakmur di Indonesia.

        Dalam acara yang diadakan secara hibrid itu, juga diikuti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR M Basoeki Hadimoeljono yang mengikuti secara daring. Basoeki mengatakan bahwa Kementerian PUPR  sekuat tenaga mendukung pembangunan Pelabuhan Anggrek ini. “Selain pembangunan fisiknya, juga perlu dukungan air bersih, jalan, dan perumahan untuk pekerja. Agar pelabuhan tidak menjadi kumuh,” katanya.

        Sedangkan Menhub mengatakan, KPBU merupakan bagian dari visi-misi Presiden Joko Widodo. “Ini wujud komitmen pemerintah di tengah keterbatasan APBN dan untuk akselerasi,” katanya. Pelabuhan Anggrek memiliki keunggulan geostrategis karena dekat dengan negara-negara Timur Jauh, sehingga pembangunan Pelabuhan Anggrek sangat penting. Apalagi Gorontalo bagian dari wilayah terluar dan juga merupakan daerah potensial. Namun Budi Karya Sumadi berpesan agar pelabuhan ini dikelola secara efisien, efektif, memanfaatkan teknologi digital, dan juga berwawasan lingkungan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: