Jadi Ancaman Kesehatan, ‘Amuba Pemakan Otak’ Mengakibatkan Seorang Anak Meninggal di Texas
Bagi Anda yang sering bermain di tempat-tempat umum terlebih yang terdapat genangan air harus lebih waspada. Selain ancaman droplet Covid-19, ancaman lain yang tidak kalah membahayakan juga mengancam.
Paling tidak itu yang terjadi di Texas, yang mana seorang anak meninggal karena terinfeksi ‘amuba pemakan otak’ setelah sebelumnya sering berkunjung di salah satu tempat bermain di sana.
Baca Juga: Beberapa Jenis Masalah Keringat Berlebih yang Terkait dengan Kondisi Diabetes
Melansir pemberitaan laman Independent (29/9/21), Seorang anak laki-laki meninggal karena amuba pemakan otak langka yang ditemukan di tempat percikan air Texas.
Pihak berwenang mengatakan bahwa anak itu dirawat di rumah sakit di Arlington pada 5 September dengan meningoensefalitis amuba primer dan meninggal enam hari kemudian.
Pejabat kesehatan menutup semua tempat percikan air umum kota dan mengatakan bahwa ada kesalahan dalam pengujian kualitas air di beberapa dari mereka.
Anak laki-laki, yang usia dan identitasnya belum dipublikasikan, telah mengunjungi tempat bermain air di Taman Don Misenhimer beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: Jangan Sampai Lengah Jaga Kesehatan Jantung di Masa Pandemi, Ini Tips Buat Jantung Lebih Sehat
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa mereka mengkonfirmasi keberadaan amuba, N. fowleri, dalam sampel air dari taman.
“Kami telah mengidentifikasi kesenjangan dalam program inspeksi harian kami,” kata Deputy City Manager Lemuel Randolph.
“Kesenjangan itu mengakibatkan kami tidak memenuhi standar perawatan di splash pad (tempat bermain air) kami.”
Pemerintah kota mengakui bahwa karyawan Taman dan Rekreasi tidak secara konsisten mencatat, atau hanya tidak melakukan tes kualitas air setiap hari untuk kadar klorin yang membunuh amuba.
Para ahli mengatakan bahwa amuba memasuki rongga hidung dan berjalan ke otak di mana ia menghancurkan jaringan lobus frontal.
Baca Juga: Penting! Ini Ciri Keputihan yang Tidak Normal
Gejala infeksi dapat berupa demam, sakit kepala, leher kaku, kejang, dan halusinasi, yang dimulai dalam lima hingga sembilan hari setelah infeksi.
Kematian akibat infeksi langka terjadi dalam jangka waktu lima hari, menurut CDC.
Para pejabat mengatakan bahwa hanya ada 34 kasus infeksi N. fowleri yang dilaporkan di Amerika Serikat antara 2010 dan 2019.
“Ini terbatas pada splash pad tertentu di sini di Arlington. Kami telah menutup dengan sangat hati-hati semua splash pad di Arlington sampai kami dapat melanjutkan dan menyelesaikan tinjauan kami ke dalam apa yang dilakukan salah, apa yang dilakukan dengan buruk, dan apa yang bisa dilakukan dengan lebih baik.” kata Walikota Arlington Jim Ross.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto