Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gawat Nih Amerika Dibuat Malu, Pejabat Top Bongkar Semuanya!

        Gawat Nih Amerika Dibuat Malu, Pejabat Top Bongkar Semuanya! Kredit Foto: US Army Photo/Carrie David Campbell
        Warta Ekonomi, Washington -

        Amerika benar-benar dibuat malu. Pejabat topnya membongkar semua kegagalan Amerika di Afghanistan.

        Sebelumnya, Presiden Amerika Joe Biden melalui juru bicara Gedung Putih sudah lebih dulu buka-bukaan.

        Baca Juga: Peringatan dari Jenderal Amerika Keluar: Dalam 12 Bulan, Al-Qaeda Bangkit di Kaki Taliban

        Dia menyatakan, bakal terjadi perang terbuka jika AS tetap menyisakan 2.500 tentara di Afghanistan.

        "Kita bakal terlibat perang dengan Taliban," ujar juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, pada Selasa (28/9).

        Psaki melontarkan pernyataan ini setelah muncul desas-desus mengenai ketidakharmonisan antara Presiden Joe Biden dan para petinggi militer AS.

        Soal ini, Sekretaris Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin ikut mengungkapkan kegagalan Amerika di Afghanistan.

        Semua dibukanya dalam Sidang Senat AS. Sejumlah anggota parlemen AS dari Partai Republik lantang berteriak memalukan. 

        Bahkan Austin juga ikut mengatakan Pentagon benar-benar dibuat terkejut.

        Fakta kejatuhan militer Afghanistan yang begitu mudah sebelum negara itu dikuasai kembali oleh Taliban, menurutnya, sangat sulit diterima akal sehat.

        Itu lantaran militer Afghanistan sudah mendapatkan banyak pelatihan perang dari Amerika.

        Bahkan amunisi dan mesin perang gahar milik Paman Sam pun masih ada di bawah kendali mereka. 

        "Kenyataan kami dan partner yang terlatih buyar tanpa satu pun melepaskan tembakan. Itu membuat kami kaget," ujar Austin dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Militer Senat AS.

        Senator James Inhofe yang merupakan Ketua Panel dari Partai Republik menyebut itu sebagai fakta horor yang dibuat oleh Presiden Joe Biden.

        Sementara politikus AS Joni Ernst menyebut itu hal memalukan bagi negaranya.

        "Kehilangan anggota kami, pengabaian warga Amerika dan sekutu Afghanistan adalah penghinaan dan memalukan," kata Ernst. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: