Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mas Gatot Oh Mas Gatot.. September Sudah Lewat, Gagal Maning Gagal Maning Nih!

        Mas Gatot Oh Mas Gatot.. September Sudah Lewat, Gagal Maning Gagal Maning Nih! Kredit Foto: Youtube Front TV
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Denny Siregar melemparkan sindiran kepada Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang dianggap paling getol melontarkaan isu kebangkitan PKI.

        “September pun lewat,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Jumat (1/10/2021).

        "Gatot : 'Aduuuuhhhh, gagal maning gagal maning soooonnnn," cetusnya lagi. Baca Juga: Gatot Nurmantyo Koar-Koar PKI, Ferdinand Ngegas: Sudahlah...

        Sebelumnya, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo akhirnya buka suara terkait aksinya yang kerap memberikan warning soal Partai Komunis Indonesia (PKI) saat menjelang akhir September.

        Bahkan, terkait aksinya tersebut, Gatot dituding selalu mencari panggung saat akhir bulan September.  

        Baca Juga: Tudingan Pedas Menyengat Kembali Meluncur dari Gatot Nurmantyo, Parpol Bisa Keki

        Karena hal itu, Gatot pun merasa tidak masalah, ia mengaku resah karena setiap bulan September, selalu terlihat ada potensi PKI untuk kembali bangkit.

        "Saya ini kan belajar sejarah. Saya ingat pemberontakan PKI di tahun 1948 dan tahun 1965 terjadi di bulan September,” ungkapnya dalam video YouTube berjudul ‘KOMUNIS BANGKIT LAGI?? JENDERAL GATOT: SAYA MEMBERIKAN WARNING!’, seperti dilihat dalma kanal KARNI ILYAS CLUB, Kamis (30/9/2021).

        Lanjutnya, ia pun mengaku masih terikat sumpah untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memegang teguh Pancasila dan UUD 1945.

        “Saya memberikan warning kepada semuanya agar bersiap-siap menghadapi kemungkinan itu. Agar sejarah kelam itu, tidak terulang lagi di masa ini,” ungkapnya.

        Menurutnya, dengan hilangnya Diorama di Markas Kostrad merupakan salah satu indikasi dari menyusupnya paham komunis di tubuh TNI tersebut. 

        “Nah ini kan untuk apa,” ujarnya.

        Lanjutnya lagi, ia pun merasa berkewajiban untuk memberikan peringatan kepada pihak lain agar mewaspadai kemungkinan adanya gerakan komunis di Indonesia.

        “Wajar saya memberikan warning. Karena berdasarkan sejarah pengalaman yang lalu,” katanya.

        “Saya ini pensiunan. Jadi cuma itu yang bisa saya lakukan,” sambung dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: