Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Antara Emas dan Bitcoin, Yang Mana Pilihan Miliarder? Ini Jawabannya!

        Antara Emas dan Bitcoin, Yang Mana Pilihan Miliarder? Ini Jawabannya! Kredit Foto: Twitter/vagnerresearch
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Social Capital, Chamath Palihapitiya mengatakan dalam konferensi CNBC's Delivering Alpha bahwa emas telah memiliki tandingannya yang kuat yaitu Bitcoin.

        “Saya yakin bitcoin telah secara efektif menggantikan emas. Dan itu akan terus terjadi. Dan kapitalisasi pasar itu akan tumbuh,” ujarnya optimis.

        Dilansir dari Yahoo Finance di Jakarta, Jumat (1/10/21) meski Palihapitiya tidak memasang target pada harga bitcoin, tetapi dia pernah memperkirakan pada awal 2021 bahwa bitcoin berpotensi menuju USD200.000 sekitar lima hingga 10 tahun.

        Baca Juga: Banyak ATM Bitcoin AS Rawan Peretasan? Ini Alasannya...

        Meski demikian, Bitcoin saat ini diperdagangkan di bawah USD42.000 setelah menyentuh USD50.000 pada awal September.

        Di tengah gejolak sata ini, Palihapitiya khawatir tentang inflasi yang terus berlanjut. Dia mencari aset yang merupakan lindung nilai inflasi alami termasuk hypergrowth, cash-generative dan aset yang tidak berkorelasi, jalan terakhirnya adalah kamp tempat bitcoin jatuh.

        Bitcoin sempat gagal tampil seperti lindung nilai awal pekan ini ketika berita utama Evergrande muncul. Kesengsaraan utang pengembang properti asal China itu membuat saham di seluruh dunia terguncang dan menurunkan harga bitcoin bersama mereka.

        Ketakutan investor ini karena mereka melarikan diri dari saham dan cryptocurrency. Mereka lebih memilih beralih ke sekuritas pendapatan tetap dan emas.

        Sementara itu, Palihapitiya penggemar dari blockchain Solana, pesaing Ethereum masih yakin akan kekuatan kripto. Profil Solana sedang meningkat dan koin aslinya saat ini merupakan cryptocurrency terbesar ketujuh berdasarkan kapitalisasi pasar.

        Sementara harga bitcoin turun di September, harganya masih naik turun. Sejauh ini pada tahun 2021, harga bitcoin telah naik 24% sementara harga emas turun sekitar 7% pada periode yang sama.

        Palihapitiya mungkin tidak bersedia menyarankan ke mana arah harga bitcoin selanjutnya, tetapi dia melihat bitcoin bisa menjadi sangat besar.

        “Kita semua harus memperhatikannya!” ujarnya. Pemodal ventura ini melanjutkan akant sulit bagi anggota parlemen untuk mengontrol.

        “Saya pikir sangat sulit untuk membunuh [bitcoin]. Ini benar-benar tanpa kepala. Ini sepenuhnya peer-to-peer. Saya pikir itu menakutkan dan menggembirakan,” kata Palihapitiya.

        Palihapitiya bukan satu-satunya miliarder yang optimistis dengan bitcoin di acara Delivering Alpha. Orlando Bravo, salah satu pendiri perusahaan ekuitas swasta Thoma Bravo, juga hadir mengatakan hal serupa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: