Tak Bisa Diselamatkan, Partnert Bisnis Pendiri Evergrande Group Lepas Jutaan Saham
Miliarder Hong Kong Joseph Lau dan istrinya Chan Hoi Wan telah melepas 48% saham mereka di China Evergrande Group, raksasa properti China yang dikendalikan oleh partner bisnis dan sahabat Lau, Hui Ka Yan.
Sebagaimana diketahui, saat ini Evergrande harus menghadapi utang lebih dari USD300 miliar, yang bahkan bunganya belum dibayar.
Baca Juga: Pendiri Evergrande, Hui Ka Yan Bakal Tetap Jadi Miliuner Meski Perusahaannya Bangkrut karena Utang
Melansir Forbes di Jakarta, Jumat (1/10/21) pasangan suami istri ini telah menjadi pemegang saham terbesar kedua Evergrande dengan saham lebih dari 9% dari perusahaan properti yang berhutang itu. Tetapi pengajuan ke bursa saham minggu ini menunjukkan bahwa kepemilikan mereka telah dikurangi menjadi 4,68%.
Pasangan itu menjual 333 juta saham yang mereka pegang pada akhir pekan lalu, sementara 240 juta saham lainnya dilepas oleh pengembang properti milik mereka yang terdaftar di Hong Kong, Chinese Estates.
Perusahaan mengatakan mereka mungkin menjual seluruh kepemilikannya di Evergrande, yang berarti bahwa 620 juta saham lainnya juga dapat dijual.
Hubungan bisnis antara Lau dan Hui telah berlangsung lebih dari satu dekade. Lau telah menjadi investor perdana Evergrande saat pertama kali melantai di bursa saham Hong Kong pada tahun 2009.
Bahkan, kedua taipan itu sangat akrab hingga terlibat dalam serangkaian kesepakatan real estat besar selama bertahun-tahun. Pelepasan saham Lau di Evergrande merupakan indikasi hilangnya kepercayaan bahwa perusahaan yang berhutang itu tidak bisa diselamatkan.
Sementara itu, Chinese Estates menghentikan perdagangan sahamnya pada Rabu pagi setelah saham perusahaan tersebut melonjak 33%. Pengembang properti Hong Kong itu mengatakan, penangguhan itu karena menunggu pengumuman terkait pengambilalihan dan merger.
Lau telah mengundurkan diri sebagai ketua Chinese Estates tujuh tahun lalu. Lau mengatakan dia mentransfer sebagian besar kekayaannya kepada istri dan putranya pada tahun 2017 karena masalah kesehatan yang serius. Sebagian besar kekayaannya sekarang berasal dari kepemilikan real estat utama di Hong Kong.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: