China Evergrande Jual Rugi Proyek Villa Mewah, Utangnya Masih Rp4.859 Triliun!
Proyek yang dikerjakan China Evergrande Group bernama Yuen Long, sebuah vila seperti Istana Versailles, yang digunakan sebagai jaminan guna restrukturasi utang besar perusahaan, telah dijual rugi seharga USD770 juta (Rp12 triliun) oleh penerima aset.
Pengembang yang bermarkas di Shenzhen ini diketahui memiliki utang USD310 miliar (Rp4.859 triliun). Mereka mengatakan sebidang tanah pertanian yang belum dikembangkan di Hong Kong telah dijual seharga USD636,9 juta (Rp9,9 triliun), menurut pengajuan ke bursa saham Hong Kong yang diterbitkan pada hari Minggu.
“Hasil dari penjualan tersebut akan digunakan untuk membayar kewajiban keuangan perusahaan sehubungan dengan proyek tersebut,” kata Evergrande dalam pengarsipan mencatat kerugian dari penjualan tersebut.
Baca Juga: Taiwan Geger dengan 44 Jet Tempur dan 4 Kapal Kapal Perang China yang Terus Bermanuver
Melansir South China Morning Post di Jakarta, Selasa (8/11/22) dalam pengajuan Januari, pengembang paling berutang di dunia ini mengatakan bahwa aset tersebut telah dibebankan sebagai jaminan untuk pinjaman USD520 juta (Rp8,1 triliun) setahun sebelumnya.
Evergrande telah mencari pembeli untuk proyek megah yang diusulkan seluas 2,2 juta kaki persegi di New Territories, sebuah situs yang termasuk dalam Metropolis Utara yang direncanakan oleh pemerintah Hong Kong.
Pada Agustus tahun lalu, Evergrande telah menginvestasikan USD1,1 miliar (Rp17,2 triliun) ke dalam proyek tersebut, menurut laporan Sing Tao Daily. Perusahaan tersebut membeli lahan pertanian yang terletak di dekat Lahan Basah Mai Po dari Henderson Land seharga HK$4,7 miliar (Rp9,3 triliun) pada 2019 dan membayar hampir HK$4,2 miliar (Rp8,3 triliun) tahun lalu untuk mengubahnya menjadi penggunaan perumahan.
Evergrande telah mengusulkan untuk membangun vila seluas 240.000 kaki persegi seperti Istana Versailles di atas tanah itu. Proyek ini akan memiliki total 268 vila dua dan tiga lantai, menurut dokumen yang diserahkan ke Dewan Perencanaan Kota Hong Kong.
Pengembang menghadapi kemungkinan likuidasi setelah menerima petisi penutupan pada bulan Juni dari kreditur yang berusaha memulihkan utang HK$862,5 juta (Rp1,7 triliun). Sidang pengadilan berikutnya dijadwalkan di Hong Kong pada akhir bulan ini.
Evergrande telah menjauhkan kreditur dengan proposal untuk menjual aset untuk meringankan beban utangnya. Pada bulan Juli, ia menjanjikan beberapa paket aset sebagai peningkatan kredit untuk membayar kreditur, termasuk saham di unit pembuatan mobil China Evergrande New Energy Vehicle Group dan unit manajemen properti Evergrande Property Services Group.
HK$1 = Rp1.990
USD1 = Rp15.663
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: