Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani meminta pemerintah untuk dapat memberikan solusi atas jatuhnya harga telur di pasar yang mencapai Rp15 ribu perkilo.
Menurutnya, hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut karena menyangkut sumber protein dan makanan utama rakyat kecil.
Baca Juga: IPO Bongkar Dua Nama Kuat Gerindra Bertarung di Pilpres 2024, Siapa Bakal Menang?
"Ini tidak boleh dibiarkan karena jumlah peternak ayam petelur itu cukup besar. Ada di Jawa Timur, di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera hingga Sulawesi dan hampir di setiap provinsi ada. Jika dibiarkan akan menjadi beban baru, apalagi telur merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia sejak dulu hingga sekarang. Telur telah menjadi sumber protein tinggi yang murah meriah dan sangat digemari rakyat," katanya dalam keterangannya, Kamis (7/10/2021).
Menurut dia, ada beberapa hal yang menyebabkan harga telur menjadi anjlok. Salah satunya karena tingginya harga pakan ayam, sehingga produksi ayam petelur menjadi tinggi sebagai akibat dari penerapan PPKM. Baca Juga: Mohon Maaf Mas Sandi, Gerindra Ogah Dukung Anda Maju Pilpres 2024, Rupanya karena...
Sementara serapan di pasar masih rendah dan produksi yang melimpah tidak bisa diserap maksimal oleh pasar.
"Rendahnya harga telur dipicu oleh tingginya harga pakan. Ini menyebabkan produksi ayam menjadi mahal, sementara harga telur menjadi jatuh. Hotel-hotel dan bisnis restoran belum semuanya pulih dan normal, itulah kenapa harga telur jatuh efek dari kebijakan PPKM," jelas dia.
Karena itu, ia berharap pemerintah bisa segera memberikan solusi atas persoalan ini melalui sumber dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp321,2 triliun dan anggaran UMKM sebesar Rp27,28 triliun.
"Akumulasi dari kerugian yang dialami para peternak ayam telur itu bisa mencapai triliunan rupiah. Itulah mengapa mereka meminta perhatian dari pemerintah. Maka Partai Gerindra berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada para peternak ayam telur ini melalui dana PEN atau UMKM yang baru saja disetujui DPR Tahun Anggaran 2022. Sehingga mereka bisa bertahan meski harga telur jatuh dan merugi," ujar Muzani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil