Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngeri! Ini Akibatnya Jika Kondisi Hipoglikemia pada Penderita Diabetes Tidak Segera Ditangani

        Ngeri! Ini Akibatnya Jika Kondisi Hipoglikemia pada Penderita Diabetes Tidak Segera Ditangani Kredit Foto: Pexels/Nataliya Vaitkevich
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Diabetesi perlu menjaga kadar gula darahnya tetap normal. Ketika glukosa dalam darahnya turun, ada dampak yang bisa dirasakannya.

        "Jika tidak ditangani dengan baik, hipoglikemia bisa mengakibatkan komplikasi seperti kejang-kejang, hilang kesadaran, dan kerusakan otak," jelas dokter spesialis saraf dr. Fakhrunnisa, Sp.S.

        Baca Juga: Sering Buang Air Kecil Mengindikasikan Diabetes? Ternyata Bisa Lebih Mengerikan...

        Andaikan gejalanya diabaikan atau tak disadari, hipoglikemia dapat memicu terjadinya hypoglycemia unawareness (ketidaksadaran hipoglikemia). Lalu, kalau gejalanya berulang kali tak ditangani, tubuh menjadi kurang sensitif terhadap gejala tersebut.

        "Akibatnya, otak tak lagi bisa merespons kadar gula darah yang turun hingga berdampak fatal terhadap kondisi pasien," ujarnya dalam siaran pers Primaya Hospital Bekasi Barat, dikutip Senin (11/10).

        Baca Juga: Penting! Penderita Diabetes Merasakan Sakit di Seluruh Badan? Mungkin Ini Penyebabnya

        Hipoglikemia dapat diketahui dengan tes kadar gula darah. Secara umum, tes gula darah dilakukan sebelum dan setelah makan untuk mengetahui perubahan kadar gula darah berdasarkan konsumsi makanan dan minuman selama rentang waktu itu.

        Bagi pengidap diabetes tipe 1, direkomendasikan melakukan tes darah sebelum makan, sebelum dan setelah berolahraga, sebelum tidur, dan saat malam hari. Tes harus lebih sering jika orang tersebut sedang sakit, mengubah rutinitas sehari-hari, atau mengonsumsi obat baru.

        Sementara itu, waktu tes bagi pengidap diabetes tipe 2 tergantung jenis dan jumlah insulin yang digunakan. Biasanya, tes dilakukan sebelum makan dan sebelum tidur malam.

        Menurut dr. Fakhrunnisa, saat ini sudah banyak alat tes gula darah konvensional yang akurat, mudah dibawa ke mana saja, dan gampang digunakan. Cukup masukkan jari ke alat yang dilengkapi jarum kecil untuk mengambil sampel darah dan teteskan darah pada strip pengujian dan dalam beberapa detik kemudian sudah bisa diketahui kadar gula darah seseorang.

        Baca Juga: Apakah Disfungsi Ereksi pada Pria Diabetes Dapat Disembuhkan?

        "Tapi tetap harus dicek apakah alat tersebut sudah punya izin. Cara penggunaan juga harus diperhatikan agar hasilnya akurat,” ujarnya.

        Untuk mendiagnosis hipoglikemia, dokter tidak hanya melihat hasil tes kadar gula darah. Dokter juga akan memeriksa gejala yang terjadi dan mengecek apakah kadar gula darah kembali normal setelah gejala hilang.

        Di rumah sakit, pasien hipoglikemia akan diberi infus berisi larutan glukosa untuk memulihkan kadar gula darah. Ada juga tablet glukosa yang bisa diberikan kepada pasien.

        Untuk diabetesi yang rentan mengalami hipoglikemia, menurut dr. Fakhrunnisa, terdapat glucagon kit berupa suntikan glukosa yang bisa diberikan ketika gejala muncul. Namun, pada dasarnya diabetesi bisa mengembalikan kadar gula darah sendiri dengan mengonsumsi makanan dan minuman berglukosa secukupnya, misalnya teh manis, permen, jus buah, dan madu.

        Baca Juga: Ibu Hamil yang Menderita Diabetes Memiliki Risiko Kelahiran Dini (Prematur)

        "Setelah 15 menit, cek lagi kadar gula darah untuk mengetahui apakah sudah pulih atau belum. Ulangi lagi langkah sebelumnya jika kadar gula darah belum normal," jelas dr. Fakhrunnisa.

        Jika kadar gula darah tetap belum kembali normal, sebaiknya segera berobat ke dokter. Begitu juga jika gejala memburuk. Andaikan terjadi ketidaksadaran hipoglikemia, diabetesi harus segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat pengobatan.

        Bagaimana cara mencegah hipoglikemia? Menurut dr. Fakhrunnisa, bagi pasien yang bukan penderita diabetes, pastikan makan secara teratur dan hindari minuman beralkohol.

        Baca Juga: Oh... Ini Ternyata Alasan Mengapa Sayuran Sangat Baik untuk Penderita Diabetes

        Bila melakukan aktivitas yang menguras fisik, jangan lupa beristirahat dan mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa menambah energi. Untuk pengidap diabetes, lakukan terapi insulin dan obat harus dilakukan sesuai dengan dosis.

        "Sediakan alat pengecek gula darah untuk memantau kadar gula darah secara rutin," kata dr. Fakhrunnisa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: