Pergerakan rupiah hari ini dibayangi oleh berbagai kabar buruk yang datang dari sentimen global. International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2021 dati 6,0% menjadi 5,9% sebagaimana yang termaktub dalam Outlook Ekonomi Dunia, Rabu, 13 Oktober 2021.
Alasannya, IMF menilai saat ini gangguan rantai pasokan masih terus terjadi dan mmeberi tekanan harga yang kemudian berimbas terhadap pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid-19. Bahkan, IMF juga mengatakan kepada bank sentral, termasuk The Federal Reserve (The Fed) bahwa mereka harus bersiap melakukan pengetatan kebijakan moneter jika inflasi masih terus terjadi dengan kondisi yang signifikan. Baca Juga: Kemarin Tumbang, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang!
Mau tak mau, nilai tukar rupiah harus bersiap terkena imbas dari sentimen tersebut. Melansir dari RTI, rupiah hari ini memerah -0,01% di level Rp14.201 per dolar AS pada Rabu, 13 Oktober 2021. Beberapa saat sebelumnya, rupiah sempat jatuh hingga ke level Rp14.222 per dolar AS. Baca Juga: IHSG Siap Ngegas! Start dengan Apresiasi 0,24% pada Rabu pagi
Pada saat yang sama, rupiah mengalami tekanan terhadap dua mata uang Eropa, yakni euro (-0,16%) dan poundsterling (-0,15%). Sementara itu, rupiah menguat terhadap dolar Australia (-0,17%).
Sebagian besar mata uang Asia menekan rupiah, seperti ringgit (-0,18%), yen (-0,16%), dolar Singapura (-0,11%), won (-0,08%), dan bhat (-0,05%). Meski begitu, rupiah masih unggul terhadap dolar Taiwan (0,08%), dolar Hong Kong (0,05%), dan yuan (0,05%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih