Kejutan, Kim Jong Un Justru Sukses Bikin Amerika dan Mata Uangnya...
Mata uang Korut bikin kejutan. Saat dihujani beragam sanksi, negeri Kim Jong Un justru sukses bikin dolar Amerika ambrol.
Ada banyak teori yang muncul mengapa won Korut dapat mengalahkan dolar Amerika.
Baca Juga: Korut Berulah, Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang
Namun apa pun alasannya, sebagian besar pengamat setuju bahwa ini bukan hal yang baik.
"Mata uang biasanya terdepresiasi ketika suatu negara menghadapi masalah. Tetapi Korut justru," kata Kim Byung-yeon, profesor ekonomi di Universitas Nasional Seoul, dikutip Bloomberg, Minggu (17/10).
Dari analisisnya, Korut kemungkinan mencoba meningkatkan won untuk mendukung ekonomi, meski upaya seperti itu dapat lebih merusak ekonomi riil.
Selain itu, nilai tukar tidak resmi won Korut, yang dilacak dua outlet berita dikatakan telah terapresiasi secara informal yang besar.
Tingkat resmi won Korut stabil di sekitar 100 won per dolar AS selama dekade terakhir.
Angka itu tercatat dengan tingkat artifisial yang kuat. Tarif tidak resmi adalah sekitar 5.200 won per dolar AS.
Untuk informasi, menjalankan pertukaran mata uang pribadi adalah ilegal di Korut.
Itu sebabnya dua perusahaan media, Asia Press International dari Jepang dan Daily NK yang berbasis di Seoul, menggunakan jaringan rahasia di Korut.
Jaringan ini digunakan untuk mengompilasi tarif rate mereka atas won Korut.
Informasi tersebut dipaparkan Jiro Ishimaru, jurnalis di Asia Press International, dan Lee Sang Yong, pemimpin redaksi Daily NK.
Mereka mendapatkan informasi tentang perdagangan mata uang di Jangmadang.
Menurut Daily NK, nilai tukar umumnya stabil di sekitar 8.000 won per dolar AS sejak awal 2013.
Tetapi won mulai naik tahun lalu, mencapai rata-rata bulanan 4.723 pada Agustus, terkuat sejak Juni 2012.
Banyak pengamat mengatakan pandemi virus corona berada di balik lonjakan tersebut.
Ada juga teori bahwa pialang mata uang Korut yang misterius mungkin mempercepat keuntungan won melalui perdagangan spekulatif.
Apa pun kebenarannya, analis mengatakan lonjakan won Korut yang tidak biasa. Dan ini diprediksi tidak akan berakhir dengan baik.
Itu lantaran ada penurunan perdagangan dan penguatan mata uang di tengah sistem ekonomi yang rusak.
Dan Korut kemungkinan menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak 1990-an.
"Rezim Kim Jong Un lebih memperhatikan sentimen publik daripada pemerintah lainnya," kata Choi Eunju, peneliti di Sejong Institute.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto