Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto baru-baru ini bicara soal misteri siapa capres yang akan dipilih oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Diketahui nama capres yang paling kuat di internal PDIP adalah Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Kata Hasto saat ini Mega masih berkontempelasi terkait siapa capres yang akan meneruskan jejak Jokowi.
"Yang dilakukan Ibu Megawati melakukan kontemplasi mohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa, terhadap sosok pemimpin yang benar-benar layak untuk meneruskan kepemimpinan dari Pak Jokowi," kata Hasto.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan Megawati saat ini mungkin tengah dihadapi situasi galau dalam menentukan siapa calon yang akan diberikan restu untuk meneruskan posisi Jokowi.
Di satu sisi Puan adalah puteri semata wayangnya, akan tetapi dari sisi elektabilitas Ganjar adalah pilihan rasional untuk diusung.
"Kalau melihat realitas sosok Megawati sebagai seorang ibu, maka perasaan masih akan mendominasi akal. Bisa saja Megawati dalam menentukan Capres nanti lebih didominasi oleh perasaan daripada pikiran rasional. Dan itu hal biasa dilakukan oleh seorang ibu," kata Ujang kepada Warta Ekonomi.
Ujang menilai meski pola munculnya Jokowi dengan elektabilitas tinggi di 2014 itu tentu menjadi pelajaran berharga. Namun untuk 2024 nanti pilihan Mega bisa saja berpulang kepada sifat seorang ibu, bukan seorang pimpinan partai.
Itu artinya, pilihan emosional lebih dikedepankan, ketimbang memakai aspek rasional dan ilmiah melihat hasil dari sejumlah lembaga survei.
"Belum tentu juga yang dicalonkan kader yang elektabilitasnya lumayan, karena PDIP punya putri mahkota," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat