Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenag Hadiah Negara untuk NU, Akhirnya Yaqut Mendadak Bersuara: Intinya...

        Kemenag Hadiah Negara untuk NU, Akhirnya Yaqut Mendadak Bersuara: Intinya... Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut akhirnya angkat bicara terkait polemik komentarnya tentang Kementerian Agama merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU)

        Menurut dia, komentarnya itu semata-mata untuk memantik semangat para santri dan pondok pesantren pada acara internal.

        Baca Juga: Menag Yaqut Bikin Gaduh, Langsung Disamber Cs Habib Rizieq: Waktunya Mengundurkan Diri

        "Pertama, saya sampaikan di forum internal, intinya adalah memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren," ujar Gus Yaqut di Solo, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021).

        Dia juga mengibaratkan komentarnya tersebut seperti tengah berbincang antara pasangan suami-istri.

        "Itu sama, kira-kira ketika kalian semua ini dengan pasangannya masing-masing melihat rembulan di malam hari, (mengatakan) dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma 'ngekos', salah enggak itu? Saya tanya salah enggak itu? Itu karena internal," ungkap dia.

        Di samping itu, dia menegaskan bahwa Kemenag tidak hanya untuk NU melainkan untuk semua agama.

        Selain itu, ormas juga tidak hanya NU saja, karena di Kemenag ada dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, yang merupakan kader Muhammadiyah.

        "Semuanya diberikan hak secara proporsional," jelasnya.

        Sebelumnya, komentar Yaqut soal Kemenag adalah hadiah negara untuk NU mengundang berbagai reaksi di media sosial.

        PBNU bahkan tak sepakat dengan apa yang disampaikan pria yang juga menjabat sebagai ketua Banser itu.

        Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia merupakan milik semua orang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: