Akademisi Rocky Gerung ikut buka suara terkait pernyataan kontroversial Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kementerian Agama hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).
Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu dalam akun YouTube Rocky Gerung Official.
Rocky Gerung menilai pernyataan Menag Yaqut konyol dan tidak perlu diucapkan. Baca Juga: Menag Yaqut Bikin Gaduh, Langsung Disamber Cs Habib Rizieq: Waktunya Mengundurkan Diri
Menurut Rocky Gerung, bahwa dengan pernyataannya yang kontroversi itu terkesan ada keinginan Yaqut membanggakan diri.
Rocky Gerung pun menyayangkan hal itu karena akan membuat elemen bangsa lain seperti merasa terabaikan.
"Bukan dengan klaim lalu membuat kalangan non NU juga merasa kok itu eksklusif banget. Jadi, mau dianggap Kementerian NU saja kalau gitu kan," jelas Rocky Gerung dikutip GenPI.co, Senin (25/10).
"Apalagi di kalangan NU banyak yang memang mengerti atau bijak untuk memahami fasilitas itu," sambungnya.
Mantan Dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia itu pun menyindir, tanpa perlu diucapkan sebenarnya anggapan Kemenag untuK NU memang ada benarnya.
"Tetapi jangan diucapkan. Itu konyolnya kan, atau memang kenapa harus diucapkan hal yang dianggap sebagai nanti jadi isu politik," tegas Rocky Gerung.
Apalagi, menurut Rocky Gerung, bahwa Yaqut baru seumur jagung menjabat Menteri Agama.
Maka itu, tak bijak bila Yaqut melontarkan pernyataan yang kontroversial seperti sekarang ini.
Bahkan, Rocky Gerung memprediksi akibat pernyataannya yang tidak bijak itu, Menag Yaqut berpotensi dicopot atau terkena reshuffle oleh Jokowi.
"Jadi, tidak wise Menteri Agama dalam kedudukannya yang baru seumur jagung ini mengucapkan itu. Itu potensi untuk di-reshuffle nanti. Karena itu, terlalu peka justru saudara Yaqut ini mempromosikan dirinya," ungkap Rocky Gerung. Baca Juga: Digebuk Kiri Kanan, Gus Yaqut Teriak: Salah Nggak Itu? Saya Tanya, Salah Nggak Itu?
Menurut Rocky Gerung, setingkat menteri seharusnya memiliki banyak staf khusus atau staf ahli yang paham sejarah departemen agama.
Ia menyebut Yaqut diduga masih bersikap merasa menjadi pimpinan Banser sehingga terbawa gairah untuk mempertontonkan sesuatu yang bikin heboh.
"Jadi, sekali lagi. Ini agak miris sebetulnya kalau seorang menteri masih ada dalam sikap seperti itu. Dia belum jadi negarawan. Bahkan, jadi politisi pun belum sanggup. Karena politisi mesti mampu berdiplomasi dalam bentuk kalimat. Bukan kalimat yang seperti itu ya," pungkas Rocky Gerung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: