Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aksi BEM SI Tak Direspons Presiden Jokowi, Ini Ancamannya

        Aksi BEM SI Tak Direspons Presiden Jokowi, Ini Ancamannya Kredit Foto: Instagram/Jokowi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan menilai jika aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia alias BEM SI yang demo di Jakarta tak direspons Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sudah diprediksi.

        Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu dalam video yang tayang di Channel Youtube Refly Harun, Selasa 26 Oktober 2021.

        Baca Juga: Pak Jokowi Kasih Peringatan Keras ke Kepala Daerah: Saya Ingatkan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

        "Ini adalah hasil yang pasti sudah diduga ya, tidak akan di respons. Kalaupun direspons paling Lips Service," jelas Refly Harun, melansir GenPI.co, Rabu (26/10).

        Menurut Refly Harun, bukan tanpa alasan BEM SI demo di depan Istana tidak direspons Jokowi. Pasalnya, yang disampaikan mahasiswa ini bukanlah persoalan yang mudah. "Seperti membalikkan telapak tangan, atau gaya Bandung Bondowoso, cerita kuil roro jonggrang, tidak bisa," tegas Refly Harun.

        Apalagi, menurut Refly Harun, dalam tuntutan demo BEM SI itu adalah penyelesaian HAM masa lalu. "Jangankan HAM masa lalu, masa kini saja sulit, sulit diselesaikan sebagaimana kasus 6 laskar FPI," ungkap Refly Harun.

        Meski begitu, Refly Harun menilai, paling tidak ada komitmen untuk menyelesaikan dari orang nomor satu di republik ini.

        "Ada yang bisa di-handle langsung misalnya, penerbitan Perppu untuk membatalkan omnibus law, undang-undang cipta kerja, itu bisa dan beberapa tuntutan lainnya," jelas Refly Harun.

        Sebelumnya, dalam undangan BEM SI di Instagram, pada Selasa 26 Oktober 2021 tepatnya pada pukul 20.00 WIB dilakukan konsolidasi terkait demo beberapa waktu lalu yang tak direspons Presiden Jokowi.

        Dalam undangan itu juga dijelaskan bahwa merujuk pada hasil aksi geruduk Istana Oligarki 7 Tahun Jokowi Mengkhianati Rakyat, dalam waktu 3x24 jam pascaaksi 21 Oktober 2021, Aliansi BEM Seluruh Indonesia menuntut Kepala Staf Kepresidenan Bapak Moeldoko memberikan kajian BEM SI kepada Presiden Jokowi dibuktikan dengan foto dokumentasi.

        "Kedua adanya tanggapan Bapak Presiden Jokowi terkait kajian yang telah diberikan. Ketiga terealisasinya selusin tuntutan rakyat dalam waktu dekat sebagai komitmen perbaikan dari Bapak Presiden Jokowi," kata Koordinator Media BEM SI 2021 Muhammad Rais.

        Muhammad Rais juga menyatakan pihaknya tidak akan berhenti untuk kembali berunjuk rasa menuntut Presiden Jokowi. "Kami ada dan terus berlipat ganda. Panjang Umur Perjuangan! Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup Perempuan Indonesia," tulisnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: