Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Agar Tidak Dikonsumsi Berlebihan, Berikut Makanan dan Minuman yang Ternyata Mengandung Kafein

        Agar Tidak Dikonsumsi Berlebihan, Berikut Makanan dan Minuman yang Ternyata Mengandung Kafein Kredit Foto: Pexels/Greta Hoffman
        Warta Ekonomi -

        Mengonsumsi kafein memang bermanfaat dapat meningkatkan energi, memori, dan konsetrasi. Akan tetapi, jika mengonsumsinya terlalu banyak juga dapat memicu kegelisahan, kecemasan, atau gugup.

        Ahli gizi holistik Miriam Amselem mengatakan, konsumsi berlebihan kafein bisa memengaruhi pencernaan, tekanan darah, detak jantung, dan tidur. Terlebih, pada anak-anak, konsumsi kafein harus sangat hati-hati karena berisiko merusak jantung, sistem saraf, dan pembuluh darah. 

        Baca Juga: Ya Ampun! Penderita Diabetes Nggak Boleh Makan Ketupat, Duh… Kata Siapa? Pahami Dulu Hal Ini

        Jika merasa terlalu banyak mengonsumsi kafein, Amselem menyarankan untuk minum lebih banyak air. Kafein dapat membuat seseorang dehidrasi dalam jumlah banyak. 

        Jika telah memengaruhi sistem pencernaan, cobalah beberapa elektrolit. Untungnya, tidak sulit untuk pulih dari kelebihan kafein.

        Sebagian besar orang mungkin hanya mengetahui kafein terkandung di dalam kopi atau teh. Padahal, ada beberapa macam minuman dan makanan yang juga mengandung kafein cukup tinggi.

        Menurut para ahli, kafein juga terkandung dalam berbagai asupan, mulai dari sereal hingga air minum kemasan. Kafein yang terkandung juga beragam, yakni dari jumlah ringan hingga sedang.

        Baca Juga: Waduh! Apakah Penderita Diabetes Boleh Minum Jamu Beras Kencur? Ternyata Oh Ternyata…

        Berikut beberapa makanan dan minuman yang juga dapat mengandung kafein, seperti dilansir dari Martha Stewart, Jumat (29/10).

        1. Teh hijau

        Kafein juga rupanya tersembunyi dalam teh hijau yang dianggap menenangkan. 

        "Banyak orang mengira teh hijau adalah teh herbal, padahal tidak," jelas Amselem. 

        Teh hijau berasal dari daun yang sama dengan teh hitam. Teh ini tentu memiliki kandungan kafein yang hampir sama banyaknya dengan teh lainnya.

        2. Permen batangan

        Permen apa pun yang mengandung cokelat dapat mengandung kafein. Kafein terjadi secara alami dalam biji kakao, seperti halnya senyawa theobromine, yang juga bertindak sebagai stimulan. 

        Baca Juga: Waduh… Nggak Nyangka Banget! Merokok Ternyata Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes, Kok Bisa?

        Varietas cokelat yang lebih gelap sebenarnya memiliki pengaruh besar terhadap kandungan kafein. Permen batangan umumnya memiliki kandungan kurang dari 10 miligram, tetapi semakin gelap cokelatnya, semakin tinggi kandungan kafeinnya.

        3. Sereal

        Secangkir kopi pagi mungkin bukan satu-satunya kafein yang dikonsumsi saat sarapan. Menurut Amselem, sereal sarapan tertentu dengan rasa cokelat juga mengandung kafein. 

        Air kemasan yang sering kali diklaim jernih dan murni kemungkinan juga menyembunyikan sejumlah kecil kafein. Amselem mencatat bahwa beberapa perusahaan benar-benar menambahkan stimulan ke air kemasan yang diproduksi. Jika mencoba menghindari kafein, pastikan untuk membaca label dengan cermat dan pertimbangkan fakta sebagai alasan lain untuk menghindari air kemasan yang menghasilkan sampah plastik.

        Baca Juga: Terungkap! Apakah Leher yang Menghitam Selalu Mengindikasikan Diabetes?

        5. Soda 

        Banyak orang boleh jadi sudah mengerti bahwa minuman cola tentu berkafein. Tetapi, rupanya itu bukan satu-satunya soda yang mengandung stimulan. Sekaleng cola mengandung 29 miligram, soda non-cola lainnya mengandung kafein yang sama banyaknya.

        6. Kopi Decaf

        Meskipun namanya menyiratkan sebaliknya, tetapi kafein tetap bisa ditemukan dalam minuman kopi berlabel tanpa kafein. Decaf memiliki rasa dan tampilan yang mirip dengan kopi biasa, tetapi mengandung sangat sedikit kafein.

        Pada tahun 2007, Consumer Reports menguji 36 cangkir kopi tanpa kafein dari enam kedai kopi, termasuk Starbucks dan Dunkin' Donuts. Dibandingkan dengan kafein yang ditemukan dalam cangkir kopi biasa, umumnya sekitar 100 miligram, sampel tanpa kafein memiliki lebih sedikit kafein tetapi beberapa dikemas dalam lebih dari 20 miligram. 

        Baca Juga: Ternyata Oh Ternyata… Ini Masalah Perut yang Diakibatkan Diabetes, Kembung?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: