Gelaran PLN Mobile Virtual Charity Run and Ride (VCRR) 2021 masih tersisa 3 hari lagi dan akan ditutup pada Minggu, 7 November 2021. Dalam 19 hari pelaksanaan, peserta berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp7,4 miliar. Jumlah tersebut didapat dari 49 ribu kilometer jarak yang telah dikumpulkan pelari dan 152 ribu kilometer dari para pesepeda.
Perolehan dana dari ajang olahraga sambil beramal ini akan disalurkan untuk menyambung listrik keluarga prasejahtera. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi mengatakan, hingga batas akhir pendaftaran pada 29 Oktober 2021, tercatat lebih dari 11 ribu peserta ikut serta dalam gelaran olahraga sambil beramal tersebut.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan Sertifikat EBT, PLN Perluas Kolaborasi dengan CEIA di COP26
"Dengan hadirnya listrik, diharapkan kesejahteraan saudara-saudara kita di seluruh Nusantara bisa lebih meningkat," kata Agung, Kamis (4/11/2021).
PLN secara bertahap bakal menyalurkan biaya penyambungan listrik bagi keluarga prasejahtera di berbagai daerah di Indonesia. Sebab itu, PLN mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat melalui olahraga lari dan sepeda dengan tujuan beramal melalui ajang PLN Mobile VCRR ini.
Tidak seperti kompetisi lari dan sepeda pada umumnya, para peserta dipersilakan menyicil jarak lari dan bersepedanya hingga 7 November untuk mendapatkan nilai donasi yang maksimal. PLN pun menargetkan lebih dari 18 ribu keluarga prasejahtera akan menerima bantuan biaya penyambungan listrik dari hasil VCRR yang diselenggarakan tahun ini.
"Dengan menyelesaikan target PLN VCRR 2021, kita berolahraga sambil membantu saudara-saudara kita yang tidak mampu mendapatkan listrik. Untuk itu, Kami terus mengajak para peserta yang telah mendaftar agar dapat menyelesaikan target lari atau bersepedanya supaya donasi yang terkumpul makin banyak," ungkapnya.
PLN Mobile VCRR 2021 merupakan wadah untuk masyarakat berbagi kebaikan lewat ajang lari dan bersepeda yang bisa dilakukan di mana saja, sejak 16 Oktober hingga 7 November 2021. Dengan mengangkat tema "Terang Negeriku, Tangguh Indonesiaku", kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Listrik Nasional ke-76.
Setiap kilometer yang ditempuh oleh pelari dan pesepeda nantinya akan dikonversikan dalam bentuk rupiah, yang digunakan untuk membiayai penyambungan listrik masyarakat tidak mampu. Setiap kilometer lari akan dikonversikan ke dalam rupiah, yaitu sebesar Rp40.000 dan sepeda sebesar Rp36.000.
Pemilihan penerima bantuan dilakukan langsung oleh PLN dengan memastikan penerima bantuan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial Republik Indonesia. Sebagai informasi, biaya penyambungan listrik satu rumah termasuk dengan instalasi listrik dalam rumah, pemeriksaan instalasi dan sertifikat laik operasi yang ditetapkan pemerintah, token dan materai sekitar Rp800 ribu sampai Rp1 juta.
Hasil donasi yang terkumpul dari PLN Mobile VCRR disalurkan untuk melistriki keluarga prasejahtera di seluruh Nusantara. Salah satunya, PLN yang memberi sambungan listrik gratis untuk keluarga prasejahtera di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Agung mengungkapkan, keluarga prasejahtera yang mendapat sambungan listrik berada di wilayah kerja PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pinrang dan PLN UP3 Mamuju. "Dari donasi tersebut, PLN di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat secara bertahap menyalurkan biaya penyambungan listrik bagi keluarga prasejahtera. Penyambungan dari program ini ditargetkan rampung pada November 2021," kata Agung.
Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Enny Anggraeny Anwar mengapresiasi program PLN Mobile VCRR karena memberikan manfaat bagi masyarakat prasejahtera, dengan memberikan bantuan penyambungan listrik.
"Program ini merupakan wadah berbagi kebaikan yang sangat positif. Alhamdulillah Provinsi Sulawesi Barat mendapatkan bantuan biaya penyambungan listrik bagi masyarakat kurang mampu, semoga pemerintah dan PLN dapat terus bersinergi untuk menerangi Provinsi Sulbar," tandasnya.
Salah satu masyarakat Kelurahan Binanga Kabupaten Mamuju, Mariyati mengaku sangat bersyukur tidak lagi menyalur ke tetangga untuk menikmati listrik. "Alhamdulillah setelah 10 tahun menyalur listrik dari tetangga, berkat bantuan dari PLN saya dapat menikmati listrik sendiri," ucapnya.
Wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini sehari-harinya hanya menggantungkan hidupnya dari sang suami yang berprofesi sebagai pemulung. Ia berharap, dengan hadirnya listrik dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Pada hari yang sama, Adam Baddu, salah satu penerima bantuan penyambungan listrik di Dusun Waetuoe, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan pun mengucapkan terima kasih atas sambungan listrik gratis yang diterimanya dalam kegiatan tersebut.
"Terima kasih PLN yang telah menyelenggarakan kegiatan ini sekaligus bantuan sambungan listrik gratis kepada kami. Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini, kami berharap bisa meningkatkan ekonomi keluarga, salah satunya dengan berjualan es di rumah," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum