Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        RuangLaptop Catatkan Grafik Stagnan, Lonjakan Transaksi Laptop Global Mulai Redup

        RuangLaptop Catatkan Grafik Stagnan, Lonjakan Transaksi Laptop Global Mulai Redup Kredit Foto: RuangLaptop
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejak dua tahun kebelakang, transaksi penjualan laptop dan PC meroket akibat kebijakan work from home yang diterapkan secara global, tak terkecuali Indonesia. Tapi banyak pakar yang skeptis akan kelanjutannya. Melirik dari sejarah, tampaknya tren ini tak akan bertahan lama.

        Pertumbuhan industri komputer memang sangat cepat belakangan ini. Selama pandemi, demand PC dan laptop melejit sembari pekerja kantoran membangun ruang kerja personal dirumahnya, pelajar melakukan kegiatan belajar-mengajar dari rumah, dan kegiatan lain yang semakin bergantung pada perangkat elektronik serta koneksi internet.

        Baca Juga: MSI Memperkokoh Posisi di Pasar Laptop Gaming, Hadirkan AMD Lewat Delta 15 dan Bravo 15 Terbaru

        Berdasarkan riset dari IDC, transaksi PC global bertumbuh 55% di Q1 2021 ketimbang tahun lalu, dan tumbuh 26% di Q4 2020. Tak hanya itu, salah satu situs review laptop terbesar di Indonesia, RuangLaptop, juga mengalami pertumbuhan traffic dan transaksi yang signifikan.

        Situs yang hidup dari transaksi laptop di pasar Indonesia ini mencatat perubahan growth sebesar 26% di Q1 2021 ketimbang tahun sebelumnya.

        Produsen komputer dan semikonduktor tentunya optimis dengan perubahan habit konsumer yang semakin bergantung pada PC dan Laptop. Tapi kita perlu kilas balik ke 2019, dimana PC adalah salah satu pasar yang paling stagnan dari segi pertumbuhan di sektor teknologi. Histori transaksi menunjukkan grafik datar dan menurun di 7 hingga 10 tahun kebelakang. Dan meski pandemi mendorong transaksi, tidak banyak inovasi yang tercipta dari segi teknologi.

        Pasar PC dan Laptop dapat dengan mudah kembali jadi stagnan. Software komputer tak banyak berubah, bahkan update Microsoft dari Windows 10 ke 11 pun tak mengubah interface-nya secara signifikan. Dorongan untuk upgrade komputer personal pun tak begitu besar bagi para konsumen.

        Layaknya lonjakan transaksi, penurunan transaksi pun dapat diprediksi dari berbagai hal. Ancang-ancang pelajar dan mahasiswa mulai melakukan tatap muka berarti penjualan laptop untuk edukasi akan menurun, kantor yang mulai membuka gerbang untuk WFO pun menghambat grafik penjualan laptop.

        Hal ini juga tercermin dari data traffic ruanglaptop.com yang trend nya cenderung stagnan di permulaan Q4 2021.

        Selain itu, penjualan perangkat keras bersifat tidak kontinu, dengan kata lain setelah konsumen membeli satu perangkat, umumnya transaksi selanjutnya akan terjadi di 3 hingga 4 tahun mendatang.

        Penjualan PC yang melemah tentunya merupakan kabar buruk untuk perusahaan raksasa seperti Lenovo, HP, dan Dell yang merupakan 3 besar perusahaan pembuat PC di dunia.

        Penjualan PC dan Laptop bisa saja terus tumbuh, mengingat kehidupan kita semakin serba digital. Dari jenis laptopnya sendiri, kemungkinan besar laptop hybrid akan mengambil alih posisi laptop tradisional, mengingat komponen laptop sekarang bisa diproduksi jauh lebih kecil dan lebih efisien.

        Namun demikian, di era transisi ke kehidupan normal pra-pandemi seperti sekarang, kemungkinan besar pegiat industri komputer perlu banyak bersabar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: