Waduh! Penderita Diabetes Makan Cilok, Memangnya Boleh? Ternyata Cilok…
Menjaga kadar gula darah di posisi normal adalah kewajiban yang harus dilakukan penderita diabetes. Hal ini berimplikasi pada kontrol asupan makanan dan minuman yang menjadi salah satu faktor utama peningkatan gula darah.
Tentu dengan semangat menuju hidup sehat serta dukungan dari orang-orang terdekat bisa mewujudkan hal tersebut (menjaga makanan), walaupun tidak bisa menutup mata ‘godaan’ makanan-makanan memang kuat terasa menghampiri terlebih di Indonesia.
Indonesia yang memiliki keanekaragaman dari berbagai daerah terutama soal masakan, melahirkan bayak sekali makanan-makanan yang bahkan sekarang bisa dikonsumsi terlepas dari berasal dari daerah mana makanan tetrsebut.
Baca Juga: Duh Nyesel Banget Nggak Tanam Brotowali, Manfaat Kesehatannya Dahsyat! Bisa Atasi Diabetes?
Cilok atau Aci dicolok adalah salah satu makanan khas Indonesia yang mudah didapatkan oleh masyarakat. Makanan berbentuk bulat yang disajikan denga beberapa bumbu tambahan menjadi ffavorit jajanan oleh sebagian orang.
Tidak sulit untuk mencoba makanan ini karena sudah banyak yang mejualnya. Tetapi apakah cilok aman dimakan atau dikonsumsi penderita diabetes? adakah dampak tersendiri apabila mengonsumsinya?
Tepung Tapioka, Cilok, dan Diabetes
Bahan untuk membuat cilok yang utama adalah tepung tapioka. Tapioka adalah pati yang diekstraksi dari akar singkong. Akar singkong relatif mudah tumbuh dan menjadi makanan pokok di beberapa negara di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.
Baca Juga: Ya Ampun... Ngeri Banget! Kolesterol Bisa 'Ngamuk' Jika Anda Sarapan dengan Mengonsumsi Makanan Ini
Cara membuatnya terhitung mudah. Anda hanya perlu mencampurkan bahan dan bumbu lainnya, diulenin lalu di masukan ke air untuk direbus sampai cilok tersebut mengambang.
Melansir laman Beat Diabetes, karena nilai gizinya yang sangat terbatas, tepung tapioka tidak terlalu unggul dalam hal manfaat kesehatan. Tingginya jumlah pati dan karbohidrat, dan kurang dari 0,1% nutrisi lainnya, dikatakan mempertimbangkan 'kalori kosong'.
Seperti yang kita bicarakan tentang kandungan pati dan karbohidrat yang tinggi dalam tapioka, dan manfaat serat yang lebih sedikit yang ditemukan pada tepung lainnya, maka kita sudah dapat mengatakan bahwa itu bukan jenis makanan terbaik untuk pasien diabetes.
Indeks Glikemik Tapioka
Mengutip wartaekonomi.co.id yang melansir laman kesehatan Healthline, Indeks glikemik (GI) adalah salah satu alat nutrisi yang dapat Anda gunakan untuk membantu menilai kualitas karbohidrat yang Anda makan.
Indeks glikemik mengukur seberapa cepat karbohidrat dalam makanan tertentu memengaruhi gula darah Anda.
Dibandingkan dengan tepung lainnya, tepung tapioka memang memiliki nilai GI yang lebih tinggi. Indeks glikemik tepung Tapioka adalah 67, yaitu dalam kisaran GI sedang.
Tepung tapioka jatuh pada sisi GI yang lebih tinggi dari makanan dan oleh karena itu, yang terbaik adalah mengganti tepung tapioka dengan versi tepung lain yang lebih sehat yang tersedia dan cocok untuk penderita diabetes.
Saat mencari tepung, yang terbaik adalah memilih varietas GI rendah atau bahkan nol yang tinggi lemak dan serat. Juga, protein dan omega-3 berguna dalam menjaga kadar diabetes Anda.
Baca Juga: Penting Dipahami Penderita Diabetes, Apa Itu Indeks Glikemik?
Jadi, apakah tepung tapioka merupakan pilihan yang baik untuk penderita diabetes?
Kandungan nutrisi tepung tapioka tidak begitu menyehatkan bagi tubuh, apalagi jika Anda penderita diabetes.
Apa pun yang terlalu tinggi dalam karbohidrat menyebabkan pemecahan karbohidrat ini menjadi glukosa. Terlalu banyak glukosa dalam tubuh menyebabkan kadar gula darah tinggi. Jadi, menggunakan tepung tapioka bukanlah yang terbaik untuk penderita diabetes.
Mengutip laman kesehatan healthline tapioka mungkin tidak cocok untuk penderita diabetes karena hampir merupakan karbohidrat murni.
Khusus untuk cilok, mungkin makan satu dua tusuk cilok tidaklah masalah tetapi memang harus tetap diwasapadai. Terlebih jika dimakan setiap hari, gula tambahan yang mungkin ada dalam bumbu dan pendamping cilok juga berisiko memperburuk kondisi diabetes.
Mengutip laman Klik Dokter, Sebagian besar kandungan cilok mengandung karbohidrat dan lemak yang cukup tinggi. Maka apabila cilok ini dikonsumsi secara rutin, maka akan menyebabkan penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Kondisi ini dapat berisiko menyebabkan Anda terkena obesitas dan penyakit jantung.
Tentu Anda sudah tahu bahwa obesitas atau kegemukan sangat terkait dengan risiko terkenda diabetes atau memperburuk kondisi diabetes.
Baca Juga: No Nut November Ramai Dibicarakan Ternyata Ini Dampak Melakukan Masturbasi, Bikin Sehat?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: