Akademisi Rocky Gerung blak-blakan menyentil Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengkritik sistem birokrasi yang tertanam di tubuh BUMN.
Sebelumnya, dalam sebuah pidato yang disampaikan saat rapat kabinet, Jokowi memandang rumitnya birokrasi yang ada di BUMN justru menghambat para investor untuk masuk.
Baca Juga: Oalah... Jadi Ini Kekuatan Anies Baswedan Sebagai Pemimpin, Terbongkar Deh...
Merespons hal tersebut, pengamat sosial dan politik itu memberikan kritik keras kepada Jokowi melalui video yang diunggah dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Sebab, menurut Rocky Gerung, hematnya seorang pemimpin tak semestinya memarahi anak buah di hadapan publik.
Pasalnya, Rocky Gerung menilai, BUMN bukan alat yang digunakan untuk mengumpulkan keuntungan.
"Presiden memang nggak ngerti apa fungsi BUMN. BUMN itu fungsinya mendistribusikan keadilan, bukan mengakumulasi kapital atau keuntungan," tegas Rocky Gerung dikutip GenPI.co, Minggu (21/11).
"Yang mesti melakukan akumulasi adalah market, bukan BUMN. Sekarang BUMN disuruh berbisnis, ya pasti gagal karena bukan wataknya untuk berbisnis," sambungnya.
Oleh sebab itu, Rocky Gerung berpendapat mandeknya investasi karena presiden sendiri salah mengartikan fungsi BUMN sejak awal.
Baca Juga: Tiba-Tiba Petinggi 212 Ajak Ketemu Habib Bahar yang Baru Bebas
"Kesalahan investasi itu akibat dari keinginan presiden untuk memberi penugasan BUMN untuk berbisnis," jelas Rocky Gerung.
"BUMN sudah salah kaprah dari awal, Presiden Jokowi adalah orang yang memutuskan siapa pun jadi komisaris, orang yang menunjuk Menteri BUMN. Jadi, salah dia sendiri. Dia ngaco, dia marah-marah sendiri," pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: