Terharu! William Tanuwijaya Jadi Founder Startup dengan Latar Belakang Hidup yang Susah
Majalah bisnis Fortune Indonesia baru-baru ini menobatkan pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya sebagai Business Person of The Year 2021.
Berdasarkan rilisnya, Fortune Indonesia mencatat 20 pebisnis Indonesia mulai dari chief executive officer hingga pendiri perusahaan yang mencapai kinerja luar biasa sepanjang tahun 2020 dan pada semester pertama tahun 2021. Daftar Fortune Indonesia juga mengakui kepemimpinan transformatif mereka, tata kelola perusahaan yang baik (GCG) yang efektif, dan aksi korporasi yang adaptif.
Mengutip Jakarta Globe di Jakarta, Rabu (24/11/21) William merupakan salah satu dari nama-nama pebisnis terbaik tahun 2021 Fortune Indonesia.
Baca Juga: William Tanuwijaya Tegaskan Tokopedia Berbeda dengan Amazon, Ternyata Ini Pembedanya!
Fortune Indonesia menulis bahwa William berasal dari latar belakang yang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan pendiri startup lainnya. Tetapi, ia berhasil menjadikan Tokopedia sebagai e-commerce yang populer di Indonesia.
William lahir di Pematangsiantar lalu pergi ke Jakarta untuk melanjutkan studinya di bidang teknologi informasi di Universitas Bina Nusantara. Namun, ayahnya jatuh sakit pada tahun kedua William di universitas, sehingga ia pun bekerja paruh waktu di warnet yang akhirnya memupuk kecintaannya pada internet.
Hingga pada tahun 2009, William bersama Leontinus Alpha Edison mendirikan Tokopedia. Butuh dua tahun untuk menemukan investor awal, termasuk East Ventures yang berbasis di Jakarta. Terlebih lagi, Tokopedia juga merupakan entitas pertama dalam portofolio East Ventures, menurut Fortune Indonesia.
Tahun demi tahun dijalani, Tokopedia tumbuh bersamaan dengan pasar online yang merajai Indonesia. Hingga investor lain pun mulai berdatangan. Awal tahun ini, Tokopedia bergabung dengan raksasa ride-hailing Gojek, menciptakan Grup GoTo.
“Kalau mau cepat, jalan sendiri. Kalau mau jauh, jalan bareng,” kata William kepada Fortune Indonesia saat diwawancarai.
Menurut Fortune Indonesia, nilai transaksi kotor (GTV) GoTo mencapai USD22 miliar (Rp314 triliun) pada tahun 2020, dengan lebih dari 1,8 miliar transaksi diproses.
Per Desember 2020, GoTo memiliki lebih dari 2 juta mitra pengemudi dan 11 juta pedagang di ekosistemnya. Grup ini juga berencana untuk segera melakukan debut penawaran umum perdana.
Fortune Indonesia meyakini GoTo akan menjadi penawaran umum perdana terbesar di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: