Menteri PUPR Jelaskan Pentingnya Air Minum dan Sanitasi untuk Kesejahteraan Masyarakat
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, keberadaan air minum dan sanitasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun salah satunya dapat menekan angka kemiskinan dan stunting.
Demikian disampaikan Basuki dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) III Tahun 2021 pada Kamis (25/11/2021).
Basuki menerangkan, program Pamsimas telah berlangsung selama 14 tahun sejak 2008. Hingga saat ini, program Pamsimas telah berhasil memberikan kontribusi capaian akses air minum kepada 23,57 juta jiwa dan sanitasi kepada 16,44 juta jiwa yang tersebar di 33 provinsi, 408 kabupaten/kota, dan lebih dari 35.000 desa.
Baca Juga: Ngeri Juga Omongan Orang Gerindra: Mas Jokowi Harus Ambil Langkah Politik Membubarkan MK
“Capaian ini melebihi target yang telah ditetapkan pada awal program Pamsimas. Dengan capaian yang besar tersebut maka terdapat juga tanggung jawab besar untuk menjaga keberlangsungannya. Mohon dicek secara berkala apakah Pamsimas yang sudah dibangun sudah berfungsi dengan baik atau belum dan segera laporkan apabila ada kendala atau tidak berfungsi," kata dia.
Lebih lanjut, Basuki juga menekankan pembangunan sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat di perdesaan harus berfokus pada Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, dan Rehabilitasi (OPOR) demi memastikan keberlanjutannya. Peran dan fungsi Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) serta para kepala daerah sangat penting dalam pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) terbangun dan menjaga keberlanjutannya melalui pelatihan, pendampingan dan pembinaan, khususnya dalam hal mengelola pembukuan, keuangan, operasional, dan pemeliharaan SPAMS.
Program Pamsimas juga meningkatkan kepedulian Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa untuk sektor air minum dan sanitasi serta meningkatkan jumlah kabupaten yang mereplikasi Program Pamsimas dengan dana APBD. Hal ini tentunya membanggakan, namun masih banyak desa yang belum mendapatkan program Pamsimas maka Kementerian PUPR mengharapkan kepada Pemerintah Desa dan Kabupaten untuk dapat mereplikasi program Pamsimas.
“Saya minta program Pamsimas diutamakan di daerah-daerah yang tidak ada air lalu kita carikan air, bukan kita bikin proyek di daerah yang sudah banyak air. Kepada para pengelola dan kepala daerah tolong bisa memperbanyak program Pamsimas di daerah yang langka air,” ucap Basuki.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) A Halim Iskandar melalui Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Sugito mengungkapkan Program Pamsimas telah menjadi platform Nasional dalam pembangunan air minum dan sanitasi di Perdesaan. Program Pamsimas ini adalah program kolaboratif yang melibatkan berbagai stakeholder mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan masyarakat, termasuk juga dukungan dari Bank Dunia, Pemerintah Australia, Water.org, Baznas dan dunia usaha melalui dana CSR.
Baca Juga: Jangan Senang Dulu Soal Putusan MK Terkait UU Ciptaker, Menterinya Pak Jokowi: Masih Tetap Berlaku!
“Program Pamsimas merupakan program inklusif yang melibatkan peran aktif masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pemeliharaan dan program ini akan dikelola oleh masyarakat melalui KPSPAMS,” jelasnya.
Pada acara Rakornas Pamsimas 2021 tersebut juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada para pemenang Pamsimas Award 2021 yang terdiri dari 3 kategori yaitu Kabupaten Terbaik, KPSPAMS Terbaik, serta Tenaga Pendamping Pamsimas Terbaik. Menteri Basuki menyampaikan para pemenang tidak hanya diberikan penghargaan berupa piagam saja, tetapi juga akan diberikan pula program Pamsimas tambahan di daerah-masing-masing.
Program Pamsimas merupakan program pemberdayaan masyarakat di bidang air minum dan sanitasi yang melibatkan masyarakat secara aktif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan pengelolaan. []
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: