Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Vaksinasi 1.000 Orang, Atalia: Teu Divaksin Teu Bisa Ulin

        Vaksinasi 1.000 Orang, Atalia: Teu Divaksin Teu Bisa Ulin Kredit Foto: Humas Pemprov Jabar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan vaksinasi ikatan alumni SMP Negeri 2 Bandung jadi inspirasi komunitas lain menggelar hal serupa demi membantu pemerintah membentuk kekebalan komunal akhir 2021. 

        Dalam kegiatan tersebut Ikatan Alumni (IKA) SMPN 2 Bandung berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jabar dan juga Bidokkes Polda Jabar menyediakan vaksinasi khusus dosis kedua jenis Astrazeneca dan Sinovac untuk 1.000 orang untuk masyarakat umum. 

        Baca Juga: Sama dengan Jakarta dan Jabar, Kalbar Juga Putuskan Naikkan UMP

        Atalia menilai dengan kolaborasi dari semua stakeholders dalam membantu pemerintah, harapannya kekebalan komunal dapat terbentuk sesuai target. 

        “Saya senang sekali hari ini bersama teman-teman ikatan alumni SMPN 2 Bandung melaksanakan vaksinasi dosis kedua yang alhamdulillah mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi tentunya bagi komunitas lain di Indonesia supaya melakukan hal yang sama,” kata Atalia di SMPN 2 Kota Bandung, Sabtu (27/11/2021). 

        “Teu vaksin teu ulin (tidak divaksin tidak bisa main). Sekarang kalau mau ke tempat pariwisata harus vaksin dulu mau pergi ke luar kota harus vaksin dulu mau ke mal juga. Hayu kita sama sama di vaksin sebagai bentuk bela negara kita,” tambahnya. 

        Kepada para peserta yang tengah mengikuti tahapan observasi di aula SMPN 2 Bandung, Atalia menjelaskan bahwa untuk mencapai kekebalan komunal diharuskan warga Indonesia khususnya Jabar yang sudah divaksin harus mencapai 80 persen. 

        “Jabar punya PR sampai akhir tahun 2021. Tapi kita tahu bahwa ini merupakan kerja keras semua pihak. Teman-teman alumni manapun sekarang membantu pemerintah karena kalau hanya pemerintah tidak bisa membantu kita semua,” ungkapnya. 

        Atalia menginformasikan kabar baik terkait tingkat keterisian kamar rumah sakit (Bed Occupancy Rate) di Jabar yang pada April lalu sebesar 91 persen sekarang tinggal  2 persen.  

        “Maka alhamdulillah BOR saja yang awalnya 91 persen susah sekali mereka yang terdampak covid-19 sampai mengantre, mau masuk RS pun sulit. Alhamdulillah menjadi 2 persen sekarang,” imbuh Atalia. 

        Membaiknya penanganan pandemi COVID-19 di Jabar, menurut Atalia merupakan berkat dukungan dari semua pihak yang saling bahu membahu dalam mencegah penularan virus COVID-19 dimulai dari lingkungan terdekat. 

        “Hal itu berkat dukungan semua pihak dan saya tadi sampaikan bahwa alhamdulillah, beberapa kabupaten/kota di Jabar juga sudah nihil kasus seperti di Kuningan, Cirebon, Cianjur dan lain-lain,” sebutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: