Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) melakukan Kegiatan Kemitraan UKMK sawit dalam bentuk Workshop UKMK Sawit Pembuatan Pupuk Organik, Pembuatan Lidi Sawit, dan Batik Sawit. Kegiatan workshop ini dilaksanakan pada 24-26 November 2021 di Pekanbaru, Riau.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya kewirausahaan dan pengembangaan UKMK berbasis sawit. Selain itu, juga untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan petani sawit dalam membuat pupuk organik; memberikan pengetahuan tentang memanfaatkan bahan bahan yang ada di kebun; meningkatkan penghasilan kesejahteraan dan kemandirian petani UKMK sawit; dan menambah lapangan pekerjaan sehingga pengangguran dapat dikurangi.
Baca Juga: Sinergi PTPN V & Petani Dukung Peremajaan Sawit Rakyat Melalui Program PTPN Untuk Sawit Rakyat
Rangkaian kegiatan dibagi dua yaitu pemaparan materi teknis dan praktek lapang pembuatan pupuk organik, pengolahan lidi sawit dan praktek pembuatan batik sawit dengan melibatkan kaum perempuan petani UKMK Sawit.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi BPDPKS, Helmi Muhansyah. Dalam sambutannya, Helmi menyampaikan Perkebunan Sawit Rakyat memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pengembangan industri perkebunan kelapa sawit Indonesia.
Data tutupan kelapa sawit nasional pada tahun 2019 teridentifikasi 16,38 juta hektar, dengan luasan perkebunan sawit rakyat sebesar 41 persen. Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) merupakan salah satu program strategis nasional dalam rangka meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan lahan tanpa diperlu melakukan ekspansi perluasan lahan.
Tidak hanya itu, PSR juga menjadi wahana untuk peningkatan Sumber Daya Manusia dan meningkatkan kesejahteraan petani. Melalui program PSR, pemerintah juga terus mendorong hilirisasi produk sawit dan turunannya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih anak negeri terhadap kelangsungan hidup petani sawit. Data mencatat, Riau merupakan daerah yang kontribusi minyak sawitnya mencapai 21 persen dan terdapat 3 juta orang bergantung di sektor sawit.
Ketua Umum Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), Tolen Kataren menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap peningkatan ekonomi petani sawit. tolen berharap, keterampilan yang diperoleh para peserta dapat dipraktekkan di daerah masing-masing dan diajarkan kepada masyarakat sekitar.
Hadir dalam Kegiatan workshop Setiyono Ketua Umum Asosiasi Petani PIR (ASPEKPIR); Darmono Taniwiryono Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI); Perwakilan Bank Riau Kepri; Perwakilan DPW SAMADE; Perwakilan Anggota DPRD Provinsi Riau; Perwakilan Asosiasiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: