Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ya Ampun... Heboh 4 Kasus Covid-19 Varian Omicron, Ini Jawaban Dinas Kesehatan: Setidaknya Sudah...

        Ya Ampun... Heboh 4 Kasus Covid-19 Varian Omicron, Ini Jawaban Dinas Kesehatan: Setidaknya Sudah... Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi -

        Pemprov DKI Jakarta membantah kabar yang menyebutkan terdapat empat kasus varian Omicron di DKI Jakarta.

        Dinkes DKI Jakarta memastikan, varian dengan kode B. 1.1.529 asal Afrika itu belum ditemukan kasusnya di Jakarta. Bahkan, Dinkes DKI juga mengonfirmasi kabar yang menyebut adanya kasus varian baru itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. 

        Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya secara aktif melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) setiap harinya untuk mendeteksi varian virus Corona.

        Baca Juga: Bima Arya Bolak Balik Bertemu Gibran, Ada Kaitannya dengan Maju DKI 1? Ternyata...

        "Setidaknya sudah 2.500 spesimen diperiksa dan 40 persen di antaranya adalah variant of concern dan sejauh ini tidak ditemukan varian Omicron. Pemeriksaan WGS sendiri dilakukan di Litbangkes Kemenkes RI dengan beberapa lab WGS jejaring Litbangkes di DKI Jakarta,” katanya dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (9/12/2021). 

        Dia mengatakan, Dinkes DKI mendapatkan hasil pemeriksaan WGS melalui Litbangkes Kemenkes secara periodik. Akan tetapi sampai berita ini diturunkan belum ditemukan varian Omicron. 

        Dia mengakui, pada minggu lalu ditemukan klaster kasus positif dari perjalanan luar negeri. Lalu, pihaknya kemudian sudah melakukan pemeriksaan WGS dan Tes, Lacak, Isolasi yang kuat. Akan tetapi, dari hasil penelitian WGS, klaster kedatangan luar negeri itu bukan merupakan varian Omicron.

        Namun demikian, kata dia, Dinkes DKI mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan perpanjangan karantina pelaku perjalanan luar negeri selama 10 hari dan 14 hari untuk mencegah penyebaran varian baru Omicron. 

        "Penguatan surveilans WGS dan 3T terus ditingkatkan, selain upaya 6M dan vaksinasi yang optimal,” pungkas Widyastuti.

        Sebelumnya, beredar kabar ditemukan empat kasus varian Omicron di Jakarta. Kabar itu sempat mengejutkan publik ibu kota. Pasalnya, varian Omicron disebut-sebut lebih cepat menular daripada varian Delta. 

        Baca Juga: Pemerintah Batalkan PPKM Level 3 saat Nataru, Ferdinand Blak-blakan: Perlu Dikaji Ulang

        Tetapi, Menko Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator Satgas Covid-19 Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu mengatakan, semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan terutama karena munculnya varian baru Omicron yang sudah dikonfirmasi di beberapa negara.

        "Penyebaran varian Omicron di berbagai negara dunia terindikasi lebih cepat dan meningkatkan kemungkinan reinfeksi. Namun temuan awal dari Afrika Selatan menunjukkan tingkat keparahan dan tingkat kematian akibat varian Omicron relatif terkendali, meski masih butuh waktu dan tambahan data untuk mendapatkan informasi yang lebih valid," katanya. []

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: