Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prabowo-Puan Juarai Pilpres 2024 jika Tak Ada Anies Baswedan, Ternyata...

        Prabowo-Puan Juarai Pilpres 2024 jika Tak Ada Anies Baswedan, Ternyata... Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, mengatakan bahwa saat ini figur seseorang lebih menentukan dibanding partai politik, dalam elektabilitas Pilpres 2024. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Indopol terkait Pilpres 2024.

        "Figur kepemimpinan lebih kuat dari parpol karena terbukti dalam survei kami, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, maupun Prabowo Subianto mampu mengungguli pimpinan partai, seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, maupun AHY," kata Ratno, Senin (13/12).

        Baca Juga: Berprestasi, Sandiaga Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2024

        Survei Indopol digelar pada 19-27 November 2021. Survei ini dilakukan dengan responden sebanyak 1.230 orang di seluruh provinsi di Indonesia dengan margin error kurang lebih 2,8 persen.

        Ratno mengatakan bahwa Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan elektabilitasnya maksimal hanya bila ditempatkan sebagai calon presiden. Jika 2 dari 3 figur tersebut dipasangkan, mereka dipastikan akan memenangi semua level pemilihan, misalnya Prabowo-Anies, Prabowo-Ganjar, Ganjar-Anies, atau Anies-Ganjar.

        Survei yang dilakukan Indopol menyebutkan, pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan bisa menumbangkan pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani. Namun, jika Anies tidak maju sebagai capres kemungkinan Prabowo-Puan akan berjaya di Pilpres 2024.

        Pada survei ini, Indopol melakukan sejumlah simulasi. Pada simulasi pertama, Prabowo-Puan sukses meraih elektabilitas tertinggi, yaitu sebesar 20,98 persen. Namun dalam simulasi ini, yang menjadi lawan adalah pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan (13,01 persen), dan Muhaimin Iskandar-AHY ( 6,34 persen). Anies pada simulasi ini diposisikan sebagai cawapres dari Airlangga.

        Namun, ketika dalam simulasi Anies dipasang sebagai capres yang berpasangan dengan AHY, elektabilitasnya melambung tinggi. Elektabiltas Anies-AHY (22,85 persen) mengalahkan Prabowo-Puan (18,46 persen) dan pasangan Airlangga-Gatot Nurmantyo (5,37 persen).

        "Anies kuat jika diposisikan sebagai capres. Namun, kalau hanya jadi cawapres, (dengan capresnya adalah figur pimpinan parpol (selain Prabowo) elektabiltasnya rendah," kata Ratno.

        Saat Anies diposisikan sebagai cawapres dari Puan, elektabilitasnya tidak tinggi. Puan-Anies cuma mampu meraup angka 7,40 persen. Kalah jauh dari Prabowo-Ganjar (34,31 persen). Namun, ketika dipasangkan dengan Prabowo yang dimajukan sebagai capres, elektabilitas pasangan tersebut melambung hingga 33,74 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: