Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Banyak RS di Korea Selatan Kibarkan Bendera Putih, Covid-19 Ngamuk dan Pasien Kritis

        Banyak RS di Korea Selatan Kibarkan Bendera Putih, Covid-19 Ngamuk dan Pasien Kritis Kredit Foto: AP Photo/Jung Yeon-je
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Covid-19 betul-betul ngamuk di Korsel. Rumah sakit banyak yang mengibarkan bendera putih. Sejak Selasa (14/12/2021), pasien kritis terlihat di mana-mana.

        Fasilitas kesehatan kolaps di seluruh Korsel. Ini membuat Korsel terpaksa mencatatkan hari paling mematikan di sepanjang sejarah penyebaran pandemi covid-19 negara itu.

        Baca Juga: RS Hampir Kolaps, Korea Selatan Tandai Hari Paling Mematikan Sepanjang Pandemi

        Serangan keresahan itu menghantam Korsel lewat varian delta. Serangannya cepat. Warga pun terus bertumbangan.

        Kondisi rumah sakit di Korsel bak medan perang. Warga yang sakit tak lagi bisa terlayani dengan baik. 

        Warga yang punya riwayat komorbid atau usia lanjut hampir bisa dipastikan sekarat. Tenaga medis pun hampir tak bisa berbuat apa-apa lantaran pasien yang antre jumlahnya jauh di atas daya tampung rumah sakit.

        Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Korsel mengatakan 94 pasien virus meninggal dalam 24 jam terakhir.

        Sementara, kondisi serius dan kritis rekor 906 pasien. Seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan, Park Hyang, mengatakan sumber daya medis sudah kewalahan.

        Para pejabat kesehatan Korsel menekan rumah sakit menyediakan lebin banyak tempat tidur.

        Di sisi lain, pemerintah juga mempercepat pemberian vaksin booster, dengan memperpendek interval antara suntikan kedua dan ketiga, dari lima bulan ke tiga bulan.

        Tercatat, 81% warga dari total 51 juta populace surah divaksin. Namun 13% yang sudah di-booster.

        "Pejabat dapat memutuskan untuk lebih memperkuat pembatasan minggu ini, tergantung pada jumlah infeksi dan rawat inap," kata Park lagi selama pengarahan.

        Korsel sendiri diyakini akan menerima risiko ekonomi akibat keputusan itu. Namun kenaikan kasus tiga kali lipat lika dibandingkan November bisa menjadi ancaman lain bagi negeri itu.

        Banyak yang lelah dan butuh istirahat. Catatan yang terparah ada di Seoul dan daerah metropolitan sekitarnya.

        Dari catatan otoritas kesehatan Korsel, sekitar 86% unit perawatan intensif yang ditunjuk untuk perawatan covid-19 sudah ditempati.

        "Lebih dari 1.480 pasien masih menunggu untuk dirawat di rumah sakit atau tempat perawatan. Setidaknya 17 pasien meninggal pekan lalu di rumah atau di fasilitas sambil menunggu tempat tidur," kata Park Hyang, seperti dikutip Associated Press (AP), Rabu (15/12/2021).

        Korsel sendiri mengalami kenaikan kasus pasca dibukanya pembatasan sosial covid-19 November lalu. Sejak itu kasus terus naik.

        Kemarin, tercatat ada 5.567 kasus baru covid-19. Dalam laporan terbaru mengutip Worldometers, rekor 7.843 kasus dicatat pemerintah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: