Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kembangkan Transformasi Digital, OJk Pelototi Tiga Isu ini di Tahun 2022

        Kembangkan Transformasi Digital, OJk Pelototi Tiga Isu ini di Tahun 2022 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Bukittinggi -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang ada tiga isu utama dalam arah pengembangan transformasi digital ke depan. Tiga isu utama tersebut adalah Integrasi, Disrupsi, dan Capacity.

        Demikian yang disampaikan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida dalam Focus Group Discussion Redaktur Media Massa bertajuk Inovasi Keuangan Digital dan Digitalisasi Pengawasan Sektor Jasa Keuangan di Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu (18/12/2021). Menurutnya, tiga isu inilah yang harus manage dan address dengan baik.

        "Terkait integrasi ini kita lihat sekarang ini ada platform yang menawarkan jasa service berbeda-beda. Sebagai contoh, satu platform transportasi yang kita bisa pesan secara digital. itu ada masalah teknologi (regulasinya) di kemkominfo. Kemudian platform fintech terkait sistem pembayaran di Bank Indonesia (BI). Dan di dalamnya ada ada juga pembiayaan. ini tentu pengawasan oleh OJK," jelas Nurhaida. Baca Juga: Bank Dituntut Tambah Modal, OJK Kasih Solusinya nih

        Jadi, lanjutnya, satu platform itu bisa diawasi oleh beberapa regulator, sehingga para regulator seperti Kemkominfo, BI, dan OJK perlu bersinergi untuk mengawasi platform tersebut.

        Sementara disrupsi adalah perubahan besar-besaran yang terjadi di sektor keuangan. Nurhaida menyebutkan, salah satu contoh adalah kerja sama BPR dan Fintech. Sebelumnya, BPR dalam menyalurkan kreditnya terbatas oleh wilayah BPR tersebut beroperasi.

        "Tapi pas kerja sama dengan fintech, fintech jangkauan luas, maka kemudian ketentuan/ kebiasaan BPR melakukan penawaran di wilayahnya kemudian bisa tawarkan di luar wilayah yang ditentukan," ucap Nurhaida.

        Dan terakhir yang tak kalah penting adalah capacity. Nurhaida bilang digital talent menjadi sangat penting bagi industri keuangan termasuk OJK sendiri.

        Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya telah mempunyai program pengembangan capacity untuk meningkatkan kmampuan sumber daya manusia. Baca Juga: Ada Apa ini? OJK Hentikan Sementara Izin Manajer Investasi

        "Memang jadi itu beberapa hal yang ingin saya sampaikan untuk arah ke depan seperti apa di 2022. Terkait pengembangan ke depan, untuk isu utama dalam perhatian kita di transformasi digital. Isu utama terkait integrasi dan disrupsi dan capacity, tiga ini harus kita address dengan baik," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: