Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waduh... Sandiaga Uno Disebut Bisa Dimusuhi Prabowo Jika Ngotot Lakukan Ini

        Waduh... Sandiaga Uno Disebut Bisa Dimusuhi Prabowo Jika Ngotot Lakukan Ini Kredit Foto: Instagram/Sandiaga Salahuddin Uno
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut nasib Sandiaga Uno bisa berakhir bila tetap kekeh maju sebagai capres 2024. Akan lebih buruk bila Sandiaga  nekat nyapres dari partai lain di luar Gerindra. Barangsanya, Gerindra telah menegaskan sikap bahwa tetap mengusung kembali Ketua Umum Prabowo Subianto.

        "Nasib Sandi di Gerindra bisa tamat jika memaksakan diri maju sebagai capres dari partai lain. Posisi Sandi di Gerindra tertutup. Karena Gerindra hanya punya satu nama, yaitu Prabowo," kata Ujang dihubungi, Senin (20/12/2021).

        Baca Juga: Nahloh... Pengamat Buka-Bukaan Soal Sumber Dana Kaesang yang Ramai, Katanya Bahaya....

        Peluang Sandiaga untuk maju dari partai lain pun, menurut Ujang tidak gampang. 

        "Jika tak didukung oleh partai lain, maka akan sulit bagi Sandi untuk bisa jadi capres. Caranya ya hanya dengan mencari dukungan partai hingga 20 persen itu. Efeknya akan ada permusuhan antara Sandi dengan para pendukung Prabowo," ujar Ujang.

        Sementara itu, terkait adanya dukungan Ijtima Ulama, dikatakan Ujang hal itu tidak menentukan peluang Sandiaga Uno untuk ikut mencalonkma diri aebagai presiden pada 2024. Adapun kekinian berkembang isu kekisruhan di Partai Gerindra, buntut dukungan Ijtima Ulama kepada Sandiaga.

        Ujang menegaskan hal yang bisa menjadi penentu pencalonan ialah dukungan partai politik sekaligus elektabilitas yang tinggi.

        "Terbuka atau tidaknya Sandi menjadi capres nanti itu bukan karena ijtima ulama. Tapi lebih pada dapat dukungan 20 persen dari partai dan juga tingginya elektabilitas. Ijtima ulama penting, namun sifatnya hanya supporting psikologis," tandasnya.

        Baca Juga: Waduh... Sandiaga Uno Buat Internal Partai Gerindra Gerah karena Ini

        Sebelumnya, isu keretakan internal Partai Gerindra ramai diperbincangkan setelah Sandiaga Uno dianggap melakukan manuver dengan merekayasa forum Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia guna mendukungnya sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

        Hal itu pun memicu reaksi keras dari salah satu kader partai Gerindra Kamarussamad yang menduga ada oknum yang bekerja sama dengan Sandiaga Uno demi kepentingan di Pilpres 2024. Ia juga khawatir soal eksploitasi identitas ulama dalam deklarasi tersebut.

        Sekertaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani tidak tinggal diam. Ia mengingatkan Sandiaga Uno agar tak berharap banyak mendapat dukungan partainya untuk maju sebagai calon presiden di 2024.

        Menurut Muzani, hingga saat ini kader Gerindra tetap satu suara mendukung Ketua Umum Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon Pilpres 2024. 

        "Kalau apa yang diharapkan oleh Pak Sandi adalah dukungan dari Partai Gerindra, Gerindra ini calon presidennya yang diinginkan oleh kader itu hanya satu, tunggal, namanya Prabowo Subianto," ujar Muzani di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (18/12/2021).

        Lebih lanjut Muzani menegaskan, teguran kadernya, Kamarussamad kepada Sandi merupakan hal wajar.

        Kendati demikian, Muzani mengaku tak mau menganggap serius dugaan Sandi bermanuver untuk menggalang dukungan maju menjadi capres. Menurut dia, upaya yang dilakukan Sandi merupakan hal lazim.

        Baca Juga: Ramai-Ramai Ingin Habib Bahar Ditangkap, Henry Subiakto Sebut Tidak Bisa...

        "Enggak ada masalah apapun. Di Gerindra begitu sudah biasa dan kita tidak menganggap itu sebagai problem serius," ungkapnya.

        Muzani pun enggan bicara gamblang jika Sandi memang ingin meminta restu partai maju di 2024. Saat ditanya apakah Gerindra mempersilakan Menteri Parawisata itu keluar jika ingin menjadi capres, ia hanya kembali menegaskan bahwa partainya hanya mendukung Prabowo Subianto.

        "Tidak begitu, tidak begitu, silakan saja, tapi sekali lagi sampai sekarang yang kami tunggu adalah jawaban Pak Prabowo atas permintaan kami semua untuk beliau maju," kata Muzani.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: