Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ruhut Menyahut Omongan Petinggi PDIP Soal Jumlah Capres: Yang Protes Ngotot Nyapres, Ngaca Dong!

        Ruhut Menyahut Omongan Petinggi PDIP Soal Jumlah Capres: Yang Protes Ngotot Nyapres, Ngaca Dong! Kredit Foto: Instagram/Ruhut Sitompul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ut RuhSitompul mengaku setuju dengan pernyataan Sekretaris Jenderal Partainya yaitu Hasto Kristiyanto yang menyebut jumlah capres yang lebih dari dua akan menjadi beban bagi rakyat.

        Lewat sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, Ruhut menyebut pernyataan Hasto sudah betul. Ia juga menyindir pihak-pihak yang memprotes pernyataan itu.

        Ia menilai pihak-pihak tersebut ngotot mau nyapres meskipun tak punya pendukung yang kuat.

        "Apa yang dikatakan Sekjen PDI Perjuangan Mas Hasto Kristiyanto sudah betul," ujar Ruhut Sitompul dalam cuitannya seperti dikutip Rabu (22/12/2021).

        "Paling yang protes sudah tidak punya dukungan tapi ngotot mau nyapres kacian deh ngaca dong, MERDEKA," lanjutnya.

        Baca Juga: Hah? Ruhut: Semoga Rakyat Terdampak Erupsi Semakin Teduh Hatinya dengan Adanya Baliho Puan Maharani

        Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyebut jumlah ideal pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) adalah dua pasang.

        Hasto menyatakan semakin banyak pasangan capres-cawapres yang berkontestasi akan membuka ruang Pilpres 2024 berlangsung dua putaran dan menambah beban rakyat untuk memikul biaya penyelenggaraan.

        "Semakin banyak calon akan membuka ruang pilpres dua tahap, dan itu artinya beban rakyatlah yang harus memikul biaya-biaya pemilu itu. Karena itu, secara ideal kita berharap dua paslon itu dapat dilakukan," kata Hasto

        Hasto pun menyatakan, pihaknya ingin penyelenggaraan pemilu bisa membangun stabilitas politik. Menurutnya, pemilu tidak boleh sampai memecah belah bangsa.

        Ia juga mengingatkan, kualitas seorang pemimpin tidak ditentukan oleh jumlah paslon yang ikut berkontestasi. Dia juga menyampaikan Pilpres 2024 harus digelar dengan biaya yang murah sebagai efek dari pandemi Covid-19 yang melanda saat ini.

        Baca Juga: PD Kubu AHY Bicara Soal Oligarki, Kubu KLB Mulai 'Bernyanyi': Kekuasaan Dipegang oleh Keluarga...

        "Kita juga melihat, di tengah pandemi kita perlu melakukan proses demokrasi lima tahunan tersebut dengan biaya semurah-murahnya," ujar Hasto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: