Empat Direktur Jenderal (Dirjen) di Kementerian Agama (Kemenag) RI dicopot Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Antara lain Dirjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu dan Dirjen Bimas Buddha.
Aktivis mahasiswa menilai keputusan Menag sewenang-wenang. "Ini bentuk kesewenang-wenangan Menag dalam mengurus birokrasi di sana," kata Ketua Umum Presidium Pusat (PP) Hikmahbudhi Wiryawan, Rabu (22/12), dalam keterangannya.
Menurut Hikmahbudhi, keputusan Yaqut dianggap kurang pas di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. "Menurut saya ini bentuk arogansi Menag yang mencopot semua Dirjen Bimas yang non-Muslim, di sini ada kesan diskriminatif," ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta memberikan perhatian terhadap pencopotan yang rencananya akan digugat oleh mantan Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury ini.
"Pak Jokowi selaku Presiden RI harus menertibkan Menteri Agama yang membuat kegaduhan di republik ini," sambung Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP Hikmahbudhi Ravindra.
Pihak Kemenag sendiri menjelaskan pergeseran tersebut merupakan kepentingan organisasi dan penyegaran. Mereka mempersilakan pihak yang tak puas dengan keputusan itu, mengambil langkah hukum dengan menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: