Sebelum Keroyok Israel, Faksi Militan di Gaza Latihan Perang Dulu
Sayap militer dari beberapa faksi militan di Gaza menggelar latihan perang besar pada hari Minggu (26/12/2021).
Latihan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat dan seruan oleh Hamas dan faksi-faksi lain yang berbasis di Gaza untuk meningkatkan serangan terhadap Israel.
Baca Juga: Menggertak, Garda Revolusi Iran Serius Ledakkan Fasilitas Nuklir Israel
Manuver itu dilakukan setelah laporan yang belum dikonfirmasi bahwa upaya mediasi Mesir untuk mencegah konfrontasi militer habis-habisan antara kelompok Palestina dan Israel telah gagal.
Latihan itu untuk meningkatkan kesiapan militer untuk kemungkinan konfrontasi dengan Israel dan meningkatkan koordinasi antar faksi,” menurut aliansi faksi Palestina yang menamakan diri Ruang Gabungan Faksi Perlawanan Palestina.
Aliansi itu juga menyebut bahwa latihan militer itu akan berlanjut selama beberapa hari di tempat pelatihan.
Sementara sumber-sumber Palestina menyebut bahwa sedikitnya 12 kelompok ambil bagian dalam latihan itu.
Awal bulan ini, Brigade Izzadin al-Qassam, yang disebut sayap “militer” Hamas, mengadakan latihan militer yang disebut Perisai Yerusalem.
Latihan tersebut diadakan untuk memperingati 34 tahun berdirinya Hamas.
Sementara akhir tahun lalu, kelompok-kelompok yang berbasis di Gaza mengadakan latihan bersama serupa di Jalur Gaza untuk bertukar keahlian dan meningkatkan kesiapan tempur.
Manuver bersama hari Minggu datang satu minggu setelah sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) sepakat untuk "memperkuat perlawanan" terhadap Israel dan meningkatkan koordinasi antara dua kelompok teroris.
Hamas dan PIJ memuji serangan yang berkembang terhadap Israel di Tepi Barat dan Yerusalem, dengan mengatakan mereka datang sebagai tanggapan atas “terorisme pemukim dan kejahatan tentara pendudukan Zionis.”
Kelompok-kelompok itu juga menyatakan dukungan penuh untuk segala bentuk serangan terhadap Israel.
Selama dua minggu terakhir, pejabat senior Hamas dan PIJ mengadakan serangkaian pertemuan di Jalur Gaza dan Lebanon untuk membahas persiapan kemungkinan konfrontasi militer dengan Israel.
Pemimpin Hamas Khaled Mashaal dan Sekretaris Jenderal PIJ Ziyad al-Nakhalah, yang bertemu di Beirut dua minggu lalu.
Keduanya mengeluarkan pernyataan bersama di mana mereka menyetujui pentingnya memperkuat perlawanan, terutama di Tepi Barat.
Para pejabat itu juga menekankan kepatuhan mereka pada pilihan perlawanan sebagai satu-satunya cara untuk menghadapi pendudukan, membebaskan tanah dan memulihkan hak Palestina.
Mustafa al-Sawwaf, seorang analis politik yang berafiliasi dengan Hamas, mengatakan pertemuan dan manuver bersama itu bertujuan untuk mengirim peringatan kepada Israel bahwa kelompok-kelompok teroris siap untuk "mengusir segala agresi di Jalur Gaza."
“Ini bisa menjadi peringatan terakhir sebelum ledakan,” katanya kepada Quds News Network.
Dia menambahkan bahwa peringatan itu juga ditujukan kepada orang Mesir, yang telah bertindak sebagai penengah untuk menghindari perang lain di Jalur Gaza.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto